SEMARANG (jatengtoday.com) – Para pengusaha hiburan mengeluhkan langkanya alat termal tembak atau thermo gun untuk mendeteksi suhu tubuh tamu. Mereka juga mulai kesulitan mendapatkan hand sanitizer.
Ketua Paguyuban Entertainment Semarang (Pagersemar), Fic Indarto menuturkan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19. Baik dari tamu, atau karyawan.
Dikatakan, Pemkot Semarang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), telah mengeluarkan surat edaran untuk pengelola tempat hiburan, hotel, kafe, hingga pariwisata. Ada enam poin yang dibubuhkan dalam surat edaran yang dikeluarkan 15 Maret 2020 itu.
Antara lain, menyediakan fasilitas cuci tangan dengan mengalir, sabun, antiseptik atau hand sanitizer, serta menyediakan thermo gun. Memberi informasi dan edukasi terkait virus corona pun perlu dilakukan.
“Sebenarnya kami sudah melakukan antisipasi sebelum ada surat edaran itu. Waktu itu, memang belum semua pengusaha hiburan melakukannya. Setelah ada surat edaran ini, semua anggota Pagersemar, menyiapkannya,” beber Indarto, Senin (16/3/2020).
Meski begitu, Manager Inul Vista Semarang ini mengakui, belum semua tempat hiburan punya thermo gun. “Sekarang thermo gun langka. Harganya pun tinggi. Jadi kami meminta jika ada distributor thermo gun, bisa menyediakan stok untuk tempat-tempat hiburan. Kira-kira ada 50an tempat yang belum punya,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga mengeluhkan hand sanitizer yang mulai sulit di dapat. Dia pun berencana membuat sendiri, kemudian dibagikan kepada anggota.
“Hari ini kami sedang cari bahan-bahannya. Kalau sudah jadi, dibagikan ke teman-teman anggota. Hanya mengganti ongkos produksi saja. Tidak ambil laba karena ini misi kemanusiaan,” tandasnya.
Mengenai kelangkaan masker, lanjutnya, di Inul Vista, sudah membuat masker sendiri. “Kami pakai tisue. Karena masker langka. Yang pakai juga tidak semua,” bebernya.
Selain itu, Indarto mewajibkan seluruh karyawan, terutama yang berhubungan langsung dengan tamu, rutin menggunakan hand sanitizer. Karyawan yang tampak kurang sehat pun, akan langung dicek kesehatan.
“Kami pakai thermometer biasa untuk mengecek suhu tubuh. Kalau yang sehat, di bagian dada kanan, ditempeli stiker bertuliskan ‘saya sehat!’,” tandasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto