in

Penghuni Gambilangu Sepakat Lokalisasi Ditutup, Tapi Berharap Karaoke Tetap Buka

Dia mencontohkan dengan permintaan untuk memperhatikan para pelaku bisnis yang sejauh ini tidak ada pembahasan khusus. Sebab, isu penutupan hanya dibarengi dengan wacana pemberian tali asih sebanyak Rp 5,5 juta dari pusat, dan Rp 5 juta dari pemkot/pemkab.

“Saya tadi menyampaikan bahwa yang minta diperhatikan jangan hanya WPS. Harapannya karaoke tetap buka, pemilik warung-warung juga masih bisa mengais rezeki,” ujar Kaningsih.

“Tapi kalau semua WPS-nya pulang kampung, siapa yang akan beli makanan, siapa yang mau mampir karaoke wong nggak ada pemandunya. Ini kami minta untuk dipikirkan juga,” tegasnya.

Dirinya bahkan sempat menyampaikan usulan agar dibangunkan shelter-shelter jualan. Sehingga, wacana untuk mengalih fungsi Lokalisasi GBL menjadi kampung tematik, tidak hanya sebatas konsep saja.

Sementara itu, Ketua Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto saat dikonfirmasi mengatakan, terkait kampung tematik dan usulan shelter, dirinya belum bisa memastikan. Sebab, hal itu perlu pengkajian lebih lanjut, apakah sesuai peruntukan atau tidak.

Pihaknya berjanji akan memikirkan masa depan para penghuni GBL. Meskipun saat ini masih dalam proses pembahasan untuk menghasilkan keputusan terbaik.