in

Kemensos Gelontor Rp 1,3 Miliar untuk Modal Usaha WPS di Lokalisasi GBL

SEMARANG (jatengtoday.com) – Kementerian Sosial (Kemensos) RI menggelontorkan uang Rp 1,356 miliar untuk modal usaha para Wanita Pekerja Seks (WPS) di Lokalisasi Gambilangu atau GBL yang kini sudah resmi ditutup.

Hal itu diungkapkan Dirjen Rehabilitasi Sosial, Tuna Susila, dan Korban Perdagangan Orang, Kementerian Sosial (Kemensos) RI, Waskita Budi Kusumo saat menghadiri Launching Penutupan GBL di Terminal Mangkang Semarang, Selasa (19/11/2019).

Meskipun secara administratif Lokalisasi GBL berada di dua wilayah (Kota Semarang dan Kabupaten Kendal), tetapi seremonial penutupannya dibarengkan.

Berdasarkan data, terdapat 226 WPS yang menerima bantuan dari Kemensos. Dengan rincian 126 orang yang di wilayah Semarang, dan 100 orang dari wilayah Kendal. “Per orang dapat Rp 6 juta,” jelasnya.

Waskita menjelaskan, uang Rp 6 juta itu dirinci menjadi beberapa item. Yakni Rp 250 ribu untuk transportasi lokal, Rp 750 ribu untuk biaya hidup, dan Rp 5 juta untuk modal usaha.

Bantuan sosial ini berbeda dengan mekanisme saat penutupan Lokalisasi Sunan Kuning (SK) Semarang. Jika SK menggunakan dana APBD Pemkot Semarang, sementara GBL langsung dialokasikan dari dana Kemensos.

Dalam pembangian dana bantuan sosial ini, Kemensos bekerjasama dengan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Yayasan At Tauhid. Sehingga, segala bentuk penyaluran dana dilakukan Yayasan At Tauhid.

Ketua Yayasan Rehabilitasi At Tauhid Singgih Yongki Nugroho menegaskan, 70 persen dana ekonomi produktif tersebut harus dibelanjakan untuk alat usaha. Sementara yang 30 persen untuk bahan usaha.

Hal ini agar dana yang diberikan Kemensos benar-benar digunakan oleh para WPS sebagaimana mestinya.

“Kami akan mendampingi WPS. Saat membelanjakan uangnya dan harus ada kuitansi yang jelas. Kami akan dampingi semaksimal mungkin supaya mereka bisa mandiri dan sejahtera,” tegasnya. (*)

 

editor : ricky fitriyanto