“Sekarang sudah tidak zamannya lagi menutup lokalisasi dengan cara menggusur semena-mena. Makanya kita diskusi, kita melakukan sosialisasi terlebih dahulu,” ujar Fajar yang mengenakan baju batik agar para WPS tidak takut.
Dirinya berharap agar uang pesangon dari Dinas Sosial bisa cepat terealisasi, sehingga pihaknya dapat segera melakukan eksekusi. “Tinggal tergantung dananya, kalau sudah ada kan mereka siap pulang kampung. Kami nanti tinggal mengawal, tidak ada kekerasan,” jelasnya.
Karena itu, saat ini pihaknya belum bisa memastikan kapan tanggal pasti penutupan. Hanya saja ia akan mengakomodir usulan untuk menutup total pada 15 Agustus 2019 besok, berbarengan dengan penutupan Lokalisasi Sunan Kuning.
Penutupan pada tanggal ini sekaligus untuk mengantisipasi kecemburuan sosial.
“Sementara tadi kita sepakati, penutupan maksimal tanggal 15 Agustus. Tapi nanti akan kami rapatkan dua sampai tiga kali lagi untuk melakukan penutupan,” tegasnya.
Yang jelas, katanya, lebih cepat ditutup maka lebih baik. Apalagi ini merupakan program dari pemerintah pusat untuk menutup seluruh lokalisasi yang ada di Indonesia pada 2019. (*)
editor : ricky fitriyanto