in

Penghargaan Gelar Tari Jawa Tengah, Maestro Yoyok Priyambodo: Apresiasi Membutuhkan Konsistensi

SEMARANG (jatengtoday.com) –  Sanggar Greget Semarang menyerahkan penghargaan Gelar Tari Jawa Tengah (GTJ) 2024 kepada beberapa Sanggar tari di Jateng. Sanggar-sanggar tersebut, dinilai mampu menjaga serta meningkatkan kualitas pertunjukkan sebagai bentuk sajian karya seni.  Penghargaan kepada sanggar-sanggar diserahkan dalam acara Greget Festival Tari #64 di Taman Budaya Jawa Tengah, akhir pekan kemarin.

Pengasuh Sanggar Greget Semarang, Yoyok Bambang Priyambodo, mengatakan, konsistensi merupakan hal yang wajib dijaga bagi para pelaku seni. Meski tidak mudah, lanjutnya, namun seniman harus disiplin dalam mengembangkan diri, sebagai wujud tanggung jawab terhadap keilmuannya.

“Hal-hal inilah yang kadang sulit dilakukan. Menjaga konsistensi, terus berkarya apapun hambatannya. Tidak mudah lho. Maka itu, perlu kita sadar dengan apresiasi. Namun bagi seniman ya jangan terlena, kita juga perlu sadar bahwa apresiasi ini membutuhkan konsistensi dan disiplin,” kata Yoyok saat ditemui di Sanggar Greget Semarang, Minggu (08/12/2024).

Yoyok memaparkan, penghargaan yang diserahkan terdiri dari beberapa kategori. Untuk kategori yakni, Penyaji Unggulan, Penata Tari Terbaik, serta Penata Iringan Terbaik. Dalam prosesnya, lanjut dia, seluruh sanggar dinilai oleh lima penari senior seperti, Dr. RM. Srihadi, S.Kar., M.Hum, Dr. Yoyok Bambang Priyambodo, Djarot Budi Darsono, S.Kar., Wahyu Widawati S.Kar., dan Sudarsono, S.Sn.

Untuk kategori Penyaji Unggulan Penghargaan GTJ diraih oleh Sanggar Sekar Langit (Klaten), Sanggar Sarwi Retna Budaya (Surakarta), Sanggar Puribeksa (Purbalingga), Sanggar Tancep (Sragen), serta Sanggar Kalamangsa (Banyumas),

Sementara untuk penghargaan GTJ kategori Penata Tari Terbaik diraih oleh Sanggar Sarwi Retna Budaya dari Surakarta. Sedangkan pada kategori Penata Iringan Terbaik diraih oleh Sanggar Dharmoyuwono dari Kabupaten Banyumas.

“Kami harap, sedikit yang bisa kami lakukan ini dapat memantik semangat teman-teman sanggar yang lain. Juga institusi lain agar atmosfer berkesenian di Jateng khususnya, dan Indonesia pada umumnya semakin berkembang,” imbuhnya.

Selain penyerahan penghargaan, kata Yoyok, dalam acara Greget Festival Tari #64 akhir pekan kemarin juga dilaksanakan pengukuhan  lima kabupaten/kota yang masuk ke dalam Forum Sanggar Seni Tari (FSST) Jawa Tengah. Kelimanya adalah, Kabupaten Klaten, Kabupaten Batang, Kabupaten Pemalang, Kota Salatiga, serta Kabupaten Demak.

“FSST ini menjadi wadah bagi sanggar-sanggar di Jateng untuk saling rembug (diskusi), dan ngrembaka (berkembang) bareng. Harapannya di tiap kabupaten/kota bisa ada masing-masing. Supaya komunikasi, silaturahmi dapat terjaga,”pungkasnya. (*)