SEMARANG – Menanggapi pertanyaan pelaku seni dan komunitas, Pemerintah Kota Semarang mengharap adanya sinergi antara pemerintah dengan seniman. Hal tersebut diungkapkan oleh sekretaris Dinas Tata Ruang Kota Semarang, Irwansyah, Senin (29/1).
Irwansyah mengungkapkan, pihaknya sudah berupaya merealisasikan penyediaan ruang publik untuk dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Semarang. Hanya saja, lanjut dia, beberapa ruang belum dapat dioptimalkan. Dia menambahkan, pihaknya perlu dibantu oleh seniman dan komunitas untuk penyempurnaan ruang.
“Jadi kalau ada forum yang lebih spesifik lagi, akan memberikan masukan lebih detil mengenai pembangunan dan sistem pengelolaannya,” katanya.
Dijelaskan, rencana revitalisasi Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) dapat dikawal bersama. Dengan demikian, papar dia, upaya pemerintah dalam memberikan ruang publik kepada masyarakat dapat terpenuhi.
Sementara itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Siti Andini dari, mengatakan jika revitalisasi merupakan bentuk optimalisasi fasilitas kepada Wayang Orang Ngesti Pandowo. Meski demikian, lanjutnya, tidak ada hal yang khusus bagi Ngesti Pandowo. Menurutnya, TBRS nantinya juga akan diperuntukkan bagi siapa saja yang ingin menggunakan.
“Kalau setahu saya pengerjaannya akan secara bertahap. Jadi, dilihat juga fungsional gedung, supaya tidak salah nantinya,” imbuh dia.
Siti juga berharap ke depan ada forum lanjutan supaya dapat mengakomodir semua masukan dari seniman maupun komunitas di Semarang. Dengan demikian, pihaknya dapat berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait revitalisasi TBRS. (ajie mh)
Editor: Ismu Puruhito