in

Wayang Orang Ngesti Pandawa Kisahkan Corona Lewat Lakon Bambangan Cakil

SEMARANG (jatengtoday.com) – Kelompok wayang orang asal Semarang, Ngesti Pandawa menyindir virus corona lewat lakon Bambangan Cakil. Dalam pertunjukan di Panggung Kahanan, Jumat (8/5/2020) sore ini, Buto Cakil tak mati ketika ditusuk keris Raden Janaka. Tokoh antagonis itu justru tewas oleh cairan disinfektan yang disemprotkan Gareng.

Pertarungan antara Buto Cakil vs Raden Janaka berlangsung sengit, tapi dibumbui humor. Salah satu punggawa Punokawan, Gareng, juga terlibat.

Gareng yang mengawali pertarungan menyamakan Cakil dengan penyebab pandemi saat ini. Tapi kemampuan kanuragan Gareng jelas tidak sebanding dengan Cakil. Hingga muncullah Janaka, dengan kegagahan serta kemampuannya.

Meski begitu, jurus-jurus milik Janaka tidak mampu menaklukkan Cakil. Bahkan beberapa tusukan keris yang dia hujamkan, sedikitpun tidak melukai tubuh Cakil. Melihat Janaka kesusahan, Gareng kembali ikut menyerang, dan kali ini justru membawa botol.

“Modar Kowe, modar. Hayo, terusno. Modar Kowe (mati kamu, mati! Ayo lanjutkan. Mati kamu),” seru Gareng sambil terus menyemprotkan cairan yang membuat tubuh Cakil lemas dan akhirnya tewas.

Pertempuran tersebut jadi perlambang perlawanan dengan Corona. Sumardagyo, yang berperan Gareng mengatakan pertarungan melawan corona tidak bisa dilakukan dengan senjata.

“Corona hanya bisa kita lawan pakai masker, dengan cairan hand sanitizer atau cuci tangan dan jaga jarak. Maka Cakil yang kita ibaratkan sebagai virus itu tidak mati dengan keris, tapi pakai semprotan hand sanitizer atau disinfektan,” pesannya di akhir pertempuran.

Tak ayal aksi ketiga aktor yang diiringi tetabuhan gendang tersebut membuat penonton di Puri Gedeh terpingkal-pingkal.

“Seniman selalu memiliki cara kreatif untuk menyikapi keadaan atau kahanan. Panggung Kahanan ini memang dibuat untuk itu, agar para seniman tidak mati karya meski ada Corona,” kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Panggung Kahanan edisi ke tiga ini juga menampilkan pertunjukan monolog Masmirah dari kelompok teater Matajiwa. Ada pula Bohemian Band yang mendaur tembang-tembang hits Iwan Fals dan musik country. (*)

 

editor: ricky fitriyanto

Ajie MH.