in ,

Paket IV Bandara New Ahmad Yani Baru Mulai Dikerjakan

SEMARANG – Pengerjaan Bandara New Ahmad Yani Semarang dipastikan tidak akan bisa dioperasikan saat arus mudik Lebaran tanhun ini. Sebab, hingga saat ini, pengerjaan Paket III atau pembangunan terminal, baru 31 persen. Sementara Paket IV berupa bangunan penunjang dan lanskap sekitar, termasuk lahan parkir, baru akan dikerjakan.

Sesuai perencanaan, pengerjaan Paket IV bakal memakan waktu 18 bulan. Artinya, jika pengerjaan baru dimulai akhir Januari 2017, berarti baru bisa diperasionalkan pertengahan tahun depan.

Pimpinan Proyek (Pimpro) Pengembangan Proyek Bandara Ahmad Yani Semarang, Toni Alam menjelaskan, lelang paket Paket IV memang baru selesai. “Efektifnya, bisa dikerjakan akhir Desember 2017 kemarin. Sementara fisik, baru bisa dimiulai sekarang. Estimasi penyelesaiannya 18 bulan,” tuturnya, Selasa (23/1/.2018).

Persiapan pengerjaan, lanjutnya, sudah dimulai sejak pekan lalu. Yakni pemasangan tiang pancang. “Untuk lahan parkir, butuh 1.500 titik tiang pancang,” bebernya. Untuk Paket I dan II, sudah selesai 100 persen. Secara keseluruhan progresnya mencapai 36,7 persen.

Meski begitu, pihaknya berusaha untuk mempercepat pengerjaan. Sebab, Presiden Joko Widodo dan Menteri Perhubungan (Menhub) mematok target akhir 2018 harus sudah selesai. Sementara Pemprov Jateng, ingin agar Bandara Ahmad Yani Semarang bisa dioperasionalkan untuk Lebaran tahun ini.

Toni mengaku, sudah menyampaikan semua laporan progres pengerjaan ke pihak direksi. Nantinya, akan dilihat perkembangan keselurahan Februari mendatang. Jika tidak memungkinkan dibuka untuk Lebaran ini, terpaksa harus diundur. Sebab kalau dipaksakan, pasti akan berdampak pada penurunan kualitas pelayanan dan kenyamanan.

“Kami tetap berupaya melakukan percepatan. Jika belum 100 persen tapi sudah harus dioperasionalkan, mungkin fasilitas pendukung akan menggunakan minimum requirements. Misalnya, gedung parkir yang seharusnya dua setengah lantai, yang dioperasionalkan lantai satu saja. Jelas butuh contigency plan jika fasilitas pendukung belum siap dioperasionalkan,” jelasnya.

Dijelaskan, percepatan pengerjaan Paket III dan Paket IV ini terkendala cuaca. Sebab, jika hujan turun, tanah bakal lembek. Praktis, alat berat yang seharusnya digunakan untuk konstruksi, tidak bisa masuk ke area pengerjaan. Apalagi, di Paket IV, sejumlah lahan masih perlu pengurukan tanah.

“Untuk mengantisipasinya, kamiakan mengupayakan pengerasan tanah temporer agar alat berat bisa masuk. Seperti saat pengerjaan Paket III dulu, ada jalur yang dibeton sementara,” tuturnya.

Toni menambahkan, nantinya, akan ada pengerjaan Paket V. Yakni water management. Paket V ini untuk menata air di sekitar terminal. Ada dibuat semacam kolam agar debit air tetap terjaga. Dengan begitu, sebutan floating airport pertama di Indonesia bisa terada di Bandara Ahmad Yani Semarang. (ajie mh)

Editor: Ismu Puruhito