in

Meski Belasan Disegel, Pembangunan Karaoke di Dekat Masjid Agung Tetap Berlangsung

SEMARANG (jatengtoday.com) – Aliansi Remaja Tiga Masjid yang menolak karaoke liar di dekat Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) mengapresiasi langkah sigap Pemkot Semarang. Pasalnya, sebelum aksi digelar, Salpol PP sudah melakukan penyegelan terhadap sejumlah karaoke tersebut.

Menurut informasi, terdapat 16 karaoke yang disegel pada Selasa (16/7/2019) malam. Karaoke-karaoke itu tersebar di beberapa titik berbeda. Namun masih dalam satu kawasan di Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari.

“Kami menghargai dan mengapresiasi adanya langkah cepat dari Pemkot. Bahkan penyegelan dilakukan sebelum kami menggelar aksi,” ujar Koordinator Aksi, Ahsan Fauzi, Rabu (17/7/2019).

Meskipun begitu, ia mengaku bakal terus menjalankan agenda aksi. Sebab, kata Ahsan, langkah pemerintah baru melakukan penyegelan. Apalagi, berdasarkan pengamatannya, masih ada beberapa karaoke yang belum disegel.

“Tadi saya juga lihat ke lapangan, kroscek langsung, ternyata ada beberapa karaoke yang masih tersisa. Jadi karaoke yang di bagian utara masih ada beberapa yang belum disegel,” bebernya.

Bahkan, imbuh Ahsan, ada sebagian gedung karaoke yang masih proses pembangunan. “Dan lebih tragis lagi, saya lihat sampingnya disegel, sampingnya ada proyek pengerjaan finishing karaoke. Tadi lagi pengecatan dan pemasangan sound system,” ucapnya.

Selain itu, di depan lokasi pembangunan karaoke itu juga terdapat pondasi. Menurut informasi dari para pekerja, pondasi tersebut juga merupakan bakal tempat karaoke.

Salah satu pekerja, Ian, yang merupakan warga Tanah Mas menjelaskan, dirinya hanya menjalankan tugas dari bosnya. Ian dipercayai menggarap mebel dan desain sound system yang bakal dipasang di dalam room-room.

“Saya cuma ditugasi membuat ini. Masalah bangunan di sebelahnya sudah disegel atau bagaimana, bukan urusan saya. Saya cuma pekerja,” ucapnya.

Sementara itu, Pingit Mahanani selaku pengelola karaoke di sebelah relokasi Pasar Johar, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pembangunan tersebut untuk tempat karaoke.

Namun, dirinya menegaskan bahwa penyegelan yang dilakukan Salpol PP semalam bukan berarti penutupan. Artinya, ada beberapa tahap yang akan dilakukan. Salah satunya dialog antar pihak. Karena itu, menurutnya wajar jika pembangunan tetap jalan.

“Besok siang kami diundang ke Kantor Satpol PP, mau dialog. Dan kami akan tetap memperjuangkan karaoke ini tetap buka. Ini juga bukan lahan MAJT kok,” jelasnya. (*)

editor : ricky fitriyanto

Baihaqi Annizar