Baihaqi Annizar
SEMARANG (jatengtoday.com) – Aliansi Remaja Tiga Masjid mendesak Pemkot Semarang untuk segera menutup belasan karaoke di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Saat ini sejumlah usaha karaoke tersebut hanya sebatas disegel.
“Intinya kami dari aliansi menyerukan dan mendesak kepada pemerintah untuk menutup praktik karaoke liar di kawasan MAJT. Jadi tuntutan kami adalah menutup total, selamanya,” tegas Koordinator Aksi Aliansi Remaja Tiga Masjid, Ahsan Fauzi saat ditemui, Rabu (17/7/2019).
Namun pihaknya sangat mengapresiasi langkah sigap Pemkot Semarang yang sudah melakukan penyegelan terhadap 16 karaoke pada Selasa (16/7/2019) malam. Karaoke-karaoke itu tersebar di beberapa titik berbeda. Namun masih dalam satu kawasan yang tak jauh dari MAJT.
Meskipun begitu, kata Ahsan, aksi tolak keberadaan karaoke akan tetap dilangsungkan sesuai jadwal. Aksi tersebut digagas oleh remaja dari tiga masjid. Yakni MAJT, Masjid Kauman Semarang, dan Masjid Raya Baiturrahman.
Aksi itu bakal dilakukan 3 tahap. Pertama, aksi tanda tangan petisi tolak karaoke yang dilangsungkan di tiga masjid besar (Rabu). Kedua, aksi istighosah dan doa bersama (Jumat). Ketiga, aksi penyerahan petisi ke Wali Kota Semarang (Senin).
Ahsan menjelaskan, untuk aksi tahap pertama saat ini masih berlangsung. Kain sepanjang 10 meter telah dipampang di tiga masjid besar untuk ditandatangani oleh masyarakat dan warga sekitar.
“Hari ini agendanya aksi pembubuhan tanda tangan petisi tolak karaoke di dekat MAJT. Ternyata respon dari masyarakat positif, mereka pada mendukung kok,” bebernya.
Setelah ini, kata Ahsan, aksi akan kembali digelar selepas ibadah salat Jumat besok di Jalan Baru MAJT (kawasan Relokasi Pasar Johar). Agenda istighosah dan doa bersama “Tolak Karaoke Liar, Prostitusi, dan Judi” yang akan dipimpin KH Azim Wasi’ selaku pengurus Takmir Masjid Agung Kauman. Pada agenda puncak, hari Senin mendatang, bakal dilakukan aksi penyerahan petisi. (*)
editor : ricky fitriyanto
