in

Markas Prabowo-Sandi di Jateng Sengaja Tusuk Jantung Pertahanan Petahana

SEMARANG (jatengtoday.com) – Predikat Jateng sebagai ‘kandang banteng’ coba dirontokkan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Markas baru Prabowo-Sandi yang didirikan di Solo bisa menusuk jantung pertahanan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan yang mengusung petahana pada Pilpres 2019 mendatang.

“Solo itu jantung pertahanan lawan. Kami akan terjun ke sana,” ucap Ketua DPD Partai Gerindra Jateng, Abdul Wachid, Selasa (11/12/2018).

Dengan menyerang langsung, lanjutnya, ada peluang untuk mendongkrak suara Prabowo-Sandi di Jateng. Jika saat ini hasil lembaga survei menyebut paslon nomor 2 tersebut baru mendapat porsi 39 persen, ke depan, bisa lebih tinggi lagi.

“Kalau di Pilpres 2014 dulu Pak Prabowo dapat suara 26 persen. Pilgub 2018 kemarin, Pak Sudirman Said 42 persen. Angka 42 persen ini sebenarnya sudah mematahkan stigma Jateng sebagai Kandang Banteng,” tuturnya.

Jika melihat animo relawan seperti sekarang, lanjut Wachid, perolehan suara di Jateng bisa tembus 47 persen. Apalagi, jumlah relawan sekarang melebihi relawan Sudirman Said.

“Kami optimistis bisa 47 persen. Memang PKB sudah tidak masuk koalisi. Tapi Partai Demokrat kali ini masuk ke kami,” terangnya.

Terkait komentar Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng Bambang Wuryanto mengenai markas Sandiaga yang justru menjadi cambuk untuk bekerja lebih keras, Juru Bicara BPN Jateng, Sriyanto Saputro, memakluminya.

“Wajar kalau terusik. Ini memang seperti membangunkan macan tidur,” jelasnya.

Menurutnya, persaingan memang harus sehat. “Kalau sepeti itu, yang penting fair. Kepala daerah yang rata-rata dari PDI Perjuangan, jangan dibuat untuk alat,” tegasnya. (*)

editor : ricky fitriyanto