in

Komitmen Dukung Industri Kreatif, Gerindra Gelar Satria Musik Fest di Semarang

Ini sebagai pemacu semangat, lantaran sekitar 2 tahun mereka merasakan beratnya pandemi Covid-19.

Selain festival musik, Gerindra Jateng juga menggelar aksi sosial bagi korban kerusuhan di Sorong. (ajie mahendra/jatengtoday.com)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Festival musik diharapkan mampu menjadi penyalur nafas para seniman muisk dan industri kreatif lain di tengah pandemi Covid-19.

Alasan itulah yang membuat DPD Partai Gerindra Jateng menggelar Satria Music Fest 2022 di Semarang, 5-6 Februari 2022. Gelaran ini melibatkan puluhan grup band dan semuanya adalah anak-anak muda usia anak-anak SMA hingga bangku perkuliahan.

Ketua DPD Partai Gerindra Jateng, Abdul Wachid menyampaikan Satria Music Fest merupakan ajang bagi para pelaku seni musik untuk mentas kembali.

Hal itu sebagai pemacu semangat, lantaran sekitar 2 tahun mereka merasakan beratnya pandemi Covid-19.

“Apresiasi sekali kegiatan ini. para pelaku musik tak bisa melakukan kegiatan 2 tahun dan ini bisa jadi hal yang bagus untuk memacu semangat mereka,” kata Abdul Wachid yang hadir di Satria Music Fest di Lot 28 Kota Semarang, Minggu (6/2/2022).

Hadir di acara tersebut Bendahara DPD Partai Gerindra Heri Pudyatmoko dan Wakil Ketua Yudi Indras Wiendarto.

Kenalkan Politik

Menurut Abdul Wachid, kegiatan serupa hendaknya juga bisa dilaksanakan di kota-kota besar lainnya di Jateng. Langkah itu juga efektif untuk mengenalkan politik pada anak-anak muda.

“Festival musik ini adalah dunianya generasi milenial. Harus tahu juga politik itu penting. Karena semua kebijakan di sana (legislatif). Termasuk dukungan untuk musik, perlu politik. Anak-anak muda harus kreatif menyambut globalisasi ini,” ujarnya.

Gerindra di kota lain di jateng bisa mengadopsi kegiatan serupa. Meskipun kegiatan tidak harus besar.

“Kegiatan boleh, tapi yang harus digarisbawahi, wajib protokol kesehatan,” tandasnya.

Sementara itu Yudi Indras Wiendarto yang juga menjabat sebagai Pembina Forum Komunikasi Musisi Kota Semarang (Forkoms) mengatakan festiva ini sebagai pemacu semangat generasi muda untuk menjaga semangat kreativitas.

Apalagi, tantangan kedepan semakin berat dengan adanya bonus demografi. Maka, musik mesti digarap dengan kreatif dan bisa bermanfaat bagi mereka maupun masyarakat.

Aksi Sosial

Sementara itu, perwakilan dari Forkoms Semarang, Inyot menyampaikan pandemi Covid-19 benar-benar berdampak bagi pelaku musik. Tak bisa manggung, banyak yang menjual alat-alat musiknya.

“Kini kondisi sudah semakin membaik dan berharap bisa segera pulih kembali,” harapnya.

Dalam kesempatan tersebut, turut dilakukan aksi sosial bagi korban kerusuhan di Sorong. Gerindra ikut membantu Rp 20 juta untuk aksi sosial tersebut.

“Setelah selesai festival, nanti akan kami hitung lebih dulu dan serahkan pada keluarga korban kejadian Sorong tersebut,” katanya.

Dalam kerusuhan di Sorong Papua tersebut, sebuah kafe dibakar saat terjadi bentrok dua pihak. Sejumlah musisi terjebak dalam kafe dan jadi korban. (*)

Ajie MH.