SEMARANG (jatengtoday.com) – Sebagai provinsi yang kerap disebut supermarket bencana, Jateng butuh banyak sukarelawan. Ketua Komisi E DPRD Jateng, Abdul Hamid mendorong agar Pemprov memberi fasilitas untuk peningkatan keterampilan para sukarelawan. Tujuannya agar sukarelawan bisa membantu secara optimal penanganan pascabencana.
Peningkatan keterampilan tersebut bisa berupa sertifikasi sukarelawan. Harapannya, recovery wilayah yang terkena bencana bisa dilakukan secepat mungkin. Selain itu, sukarelawan terjun ke lokasi bencana mampu untuk bersinergi dengan baik sesuai dengan kemampuannya.
“Kalau perlu, adakan sertifikasi kemampuan. Kita samakan, kita bangun kekeluargaan bersama. Dengan naiknya kemampuan sukarelawan, kapasitas menanggulangi bencana semakin besar. Jadi diharapkan bisa mengurangi risiko bencana,” ungkap politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, Senin (27/1/2020).
Diakui, sertifikasi sukarelawan ini terinspirasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim.
Dari kacamatanya, risiko bencana akan berbanding terbalik dengan kapasitas, apakah itu dari peralatan, SOP, SDM, dan lain sebagainya. Sementara itu, data dari BPBD Jateng menunjukkan terdapat lebih dari 1.000 potensi bencana, 12 jenis bencana yang berpotensi, serta beberapa titik lokasi bahaya seperti lima gunung berapi aktif.
“Komponen untuk menghitung risiko bencana adalah bahaya dikali kerentanan dibagi kapasitas. Jadi jelas, potensinya seperti itu, jenisnya seperti itu, gunungnya juga masih sama. Jadi kalau kita naikkan kapasitas kita, kita mulai dari SDM-nya, serta sukarelawannya,” tandasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto