SEMARANG (jatengtoday.com) – Penertiban masyarakat Kota Semarang di tengah pandemi Covid-19 terus dilakukan. Upaya tersebut ternyata berbuah manis, jumlah penderita Covid-19 baru di kota ini terus mengalami penurunan.
“Mudah-mudahan masyarakat terus tertib, sehingga penyebaran pandemi ini bisa benar-benar terminimalisir. Jadi tidak ada lagi,” ujar Ketua Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto, Jumat (15/5/2020).
Selama ini, Pemkot Semarang terus menggalakkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). “Kami berterima kasih kepada satuan TNI maupun Polri yang luar biasa mem-back-up penuh untuk memutus mata rantai Covid-19,” imbuhnya.
Apalagi, katanya, jajaran camat hingga lurah juga tidak berhenti melakukan penertiban. Jika ada tempat usaha, termasuk Pedagang Kaki Lima (PKL) yang melanggar aturan waktu jualan, maka akan ditindak.
Dalam hal ini, Satpol PP menjadi garda terakhir. “Jadi apabila lurah camat di wilayahnya tidak bisa mengatasi kemudian dia meminta bantuan Satpol PP, baru kami pasti akan terjun ke lapangan sampai melakukan pembongkaran,” tegas Fajar.
Dia mengakui bahwa sejauh ini masih ada PKL yang bandel. Sebarannya ada di 16 kecamatan di Kota Semarang. Namun jumlahnya tidak banyak karena perlahan banyak yang sadar, menaati peraturan.
“Kayak kemarin saat malam Minggu kami menertibkan di daerah Sampangan tapi hanya ditemukan beberapa. Kemudian di Semarang Selatan, Semarang Tengah juga sama,” ungkapnya.
Baca juga: Langgar Jam Malam, Barang Milik PKL Bisa Dibuang ke TPA Jatibarang
Menurutnya, PKL yang masih cukup banyak ada di Semarang Utara, tapi pihaknya memastikan ini sudah mulai berkurang lagi. Tinggal besok akan mengambil langkah untuk melakukan penertiban di Kecamatan Tembalang dan Semarang Barat.
“Sehingga kami menyisir sunggung-sungguh supaya mereka sadar. Karena jika satu dua dibiarkan pasti yang lain akan iri dan ikut-ikutan. Jadi kami tertibkan semua dengan harapan mereka menyadari kondisi saat ini. Sehingga pandemi bisa cepat selesai,” tandasnya.
Tercatat hingga hari ke-18 pemberlakuan PKM di Kota Semarang, jumlah positif terkonfirmasi turun lebih dari setengah sebelumnya, yang semula sebanyak 134 pada 26 April 2020, menjadi 55 pada hari 14 Mei 2020.
Bahkan angka PDP di Kota Semarang juga turun drastis, dari yang semula sebanyak 267 PDP pada 26 April 2020, menjadi 89 PDP pada 14 Mei 2020. (*)
editor: ricky fitriyanto