Ajie MH.
SEMARANG (jatengtoday.com) – Pemprov Jateng terus berupaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi setelah diterjang pandemi Covid-19. Ditargetkan, pertumbuhan ekonomi di provinsi ini bisa kembali bangkit sebelum pergantian tahun.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng, Peni Rahayu menjelaskan, pihaknya telah merancang kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan sedikit demi sedikit. Meski pertumbuhan ekonomi di Triwulan III masih minus, tapi sudah ada pergerakan kenaikan dan kontraksi tidak terlalu dalam.
Pertumbuhan ekonomi di Triwulan III sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, mengalami kontraksi sebesar 3,93 persen dan lebih baik dibanding sebelumnya.
Sementara rata-rata pertumbuhan di Pulau Jawa berada di angka 3,43 persen.
“Jadi posisi Jateng berada di atas rata-rata pertumbuhan di Pulau Jawa,” jelasnya, Selasa (24/11/2020).
Peningkatan itu, lanjutnya, didongkrak dari beberapa sektor yang menunjukkan angka positif. Seperti pertanian yang tumbuh lebih dari 6 persen. Begitu juga transportasi yang juga menggeliat.
“Sehingga, di akhir tahun ditargetkan pertumbuhan ekonomi Jateng bisa mencapai minus 0,5-1,5 persen,” bebernya.
Dia mengakui, masih ada beberapa sektor yang masih turun. Industri perdagangan, misalnya. “Beberapa kisi-kisi yang harus kita tingkatkan, pertama karena sudah mulai masuk musim hujan dan sudah tidak panen maka pertanian kemungkinan akan turun,” paparnya.
Lebih lanjut Peni menjelaskan, beberapa upaya yang terus digenjot untuk bisa meningkatkan perekonomian Jateng di masa pandemi diantaranya soal pembukaan objek wisata sesuai standar protokol kesehatan. Sebab, pembukaan objek wisata di Jateng juga bisa memberikan nilai tambah bagi sektor perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
“Tapi kita juga jangan melupakan, dan tetap waspada dengan Covid-19. Dengan tetap menjalankan sesuai protokol kesehatan dan menerapkan 3M, maka upaya pencegahan Covid-19 juga bisa berhasil,” tandasnya. (akr)
editor: ricky fitriyanto
