SEMARANG (jatengtoday.com) – Pemprov Jateng menyiapkan sejumlah titik lahan di beberapa daerah, baik yang sudah menjadi kawasan industri maupun kawasan peruntukan industri. Penyiapan lahan ini untuk menampung dan mendukung iklim investasi.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dalam kegiatan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) di Gumaya Tower Hotel Semarang dan disiarkan secara virtual, Rabu (11/11/2020).
“Kami menawarkan kawasan industri existing seperti kawasan industri Kendal yang sudah ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus, ada kawasan industri Wijaya Kusuma, kawasan industri Bukit Semarang Baru (BSB), ada juga Tanjung Mas Export Processing Zone,” jelasnya.
“Lalu ada kawasan industri Jatengland di Demak. Selain itu ada juga kawasan industri lain yang disiapkan, seperti kawasan Industri Aviarna di Semarang, dan kawasan industri Terpadu di Batang,” tambahnya.
Selain lahan, sisi infrastruktur di Jateng dan konektivitas dari jaringan transportasi dan distribusi dinilainya sudah siap. Seperti bandar udara, pelabuhan yang berskala internasional, sekaligus akses jalur tol dan kereta api yang menghubungkan ke seluruh wilayah Jateng.
“Kemudian adanya pembangkit listrik yang cukup tinggi, yang sampai hari ini kapasitas yang terpasang ada 7303,97 megawatt dan tambahan jaringan yang masih dalam pengembangan,” imbuhnya.
Dia menambahkan, untuk SDM dinilai cukup siap mendukung dunia industri di Jateng. Di mana ada setidaknya 274 universitas yang memiliki kurang lebih 103 ribu lulusan, lalu ada 1.189 SMK dengan 150 ribu lulusan per tahun, dan sejumlah Balai Latihan Kerja dengan kurang lebih 1.200 lulusan per tahun. Jateng juga memiliki politeknik industri furniture dan pengolahan kayu di Kendal.
“Kami juga menyediakan kemudahan kecepatan untuk perizinan investasi Melalui DPMPTSP, kami akan membantu kemudhan bagi para pelaku usaha dalam mengurus perizinan investasi,” tandasnya. (akr)
editor: ricky fitriyanto