in

Jagung Merupakan Salah Satu Komoditas Palawija yang Diunggulkan Kabupaten Demak

Pada tahun 2022, luas tanam jagung di Kecamatan Karangawen mencapai 7.311 hektar.

Panen Jagung dan Penyerahan Simbolis Bantuan Saprodi Dem Area Padi Sawah Pekerja Upsus Ta 2022 di Desa Pundenarum Kecamatan Karangawen

DEMAK (jatengtoday.com) – Sektor pertanian menjadi salah satu sektor terpenting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Demak, mengingat sebagian besar masyarakat Demak berprofesi sebagai petani. Selain padi, komoditas unggulan yang dikembangkan di Kabupaten Demak adalah jagung.

Jagung merupakan komoditas palawija utama Kabupaten Demak. Teknik budidaya yang mudah dan murah ditunjang dengan harga jual senilai Rp 4.100 per kilogram, sangat cocok untuk dikembangkan. Di Kabupaten Demak, penanaman jagung sebagai alternatif komoditas di Masa Tanam 3. Yaitu, Lahan Atas: jagung – jagung – jagung/ tembakau, dan Lahan Bawah : Padi – padi – jagung.

Demikian dijelaskan Bupati Demak Hj dr Eistianah saat panen raya jagung dan penyerahan simbolis bantuan Saprodi Dem area padi sawah pekerja upsus Ta 2022 di Desa Pundenarum Kecamatan Karangawen, beberapa waktu lalu.

“Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya sehingga kita dapat bertemu dan berkumpul dalam keadaan sehat wal’afiat dalam acara Panen Jagung di Desa Pundenarum Kecamatan Karangawen. Sebelumnya, saya ucapkan selamat datang dan terima kasih kepada Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia beserta rombongan yang telah berkenan hadir di Kabupaten Demak. Kehadiran Bapak Ibu sekalian merupakan penyemangat bagi kami untuk semakin mensejahterakan masyarakat melalui sektor pertanian,” ujar Bupati.

Lebih lanjut bupati menjelaskan bahwa pada tahun 2022, luas tanam jagung di Kecamatan Karangawen mencapai 7.311 hektar. Produktivitas rata-rata 9,5 kilogram dengan hasil ubinan 8.622 kilogram per hektar. Namun untuk mencapai angka tersebut masih ditemui kendala, diantaranya adalah Lanina, curah hujan sepanjang tahun yang mengakibatkan tanaman kelebihan air serta umur tanaman yang tidak seragam sehingga panen juga beragam waktunya.

“Hal ini tentunya juga mempengaruhi harga jual karena kualitas kurang bagus, serta adanya serangan ulat pada saat masa pertumbuhan. Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk senantiasa memajukan pertanian dengan melakukan pendampingan dan memberikan penyuluhan dalam peningkatan teknologi,” terang Bupati kemudian.

“Saya berharap sinergitas antar stakeholder terkait dari tingkat instansi dan penyuluh pertanian dengan kelompok tani dapat terus terjaga dengan baik sehingga dapat mewujudkan petani sejahtera, Demakku Makmur,” ujarnya kemudian.

Dalam kesempatan itu juga diserahkan bantuan sarana produksi DEM area padi sawah. Eisti berharap agar bantuan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik. Menjadi harapan bersama, usai kegiatan ini petani Demak akan semakin makmur dan sejahtera.

Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia beserta rombongan, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Demak, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak;, Forkopimcam Karangawen, Kepala Desa Pundenarum, dan segenap Kelompok Tani. (*)

Ajie MH.