in

Hetero Space, Home Base Baru bagi Pengusaha UMKM

SEMARANG (jatengtoday.com) – Dinas Koperasi dan UKM Jateng menyediakan ruang khusus untuk pelaku UMKM. Yakni Hetero Space. Letaknya di UMKM Center, Srondol, Kota Semarang. Di sini, para pelaku UMKM bisa berkolaborasi untuk saling mengembangkan usaha.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng, Ema Rachmawati menyampaikan, home base baru bagi pelaku UMKM ini rencananya akan dibuka Jumat (31/1/2020). Disusul acara Hetero Festival pada 2 Februari 2020.

Peresmian Hetero Space akan dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Ganjar Pranowo bersama akademisi, korporasi, hingga komunitas.

“Pada kesempatan kali ini juga diadakan peresmian Asosiasi Kopi Jawa Tengah. Berbagai kalangan dilibatkan dalam setiap kegiatannya,” jelasnya, Rabu (29/1/2020).

Ditambahkan, dalam rangkaian Hetero Fest, pihaknya bekerja sama dengan Ruko Space dalam mengadakan Pop Up Market, yang memamerkan dan menjual produk pelaku usaha kreatif di Semarang dan sekitarnya.  Selain itu, dalam pembukaannya nanti ada pula food court yang berasal dari komunitas Food Truck Semarang.

Festival ini juga akan diisi sejumlah seminar dan talkshow dengan pembicara nasional maupun lokal. Di antaranya  Handoko Hendroyono (Founder Kebun Ide dan M Bloc Space), Pangeran Siahan (Founder and CEO Asumsi), Singgih Kartono (Founder Magno Radio), Deasy Esterina (Founder Kreskros.id), Mirza Firdaus (Founder Atlas&Co), Faye Alund (Presiden Coworking Indonesia), dan Didi Diarsa (Founder Kayuh).

“Juga terdapat serangkaian workshop yang berkolaborasi dengan komunitas Duduk Nyeni dan Ayo Nandur. Ada pula penampilan musik dari berbagai band indie asal Semarang yaitu Jazz Ngisoringin, Kamar Jiwa, Morning Call, dan Glasstrick,” tuturnya.

Dijelaskan, nama Hetero Space ini diambil dari kata ‘heterogen’, yang memiliki arti terdiri atas berbagai unsur yang berbeda sifat atau berlainan. Dalam konstelasi penamaan, Hetero Space bermakna ruang keberagaman untuk mengakomodasi kemampuan sumber daya manusia Indonesia, terutama mereka yang memiliki potensi tak terbatas.

Ema berharap, dengan semangat ruang tumbuh berkembang yang tanpa batas, dan heterogennya latar belakang pegiat UMKM maupun start up, maka akan memberi kontribusi berarti bagi Jawa Tengah maupun Indonesia. Apalagi fasilitas yang disediakan di co-working space itu cukup lengkap. Mulai dari ruang kantor bersama, ruang meeting, ruang kelas, event space, dan private office.

Selain menyediakan fasilitas berupa ruang untuk berkolaborasi, juga akan diadakan berbagai pelatihan yang bisa diikuti pelaku UMKM dan masyarakat umum. Bahkan, setahun setidaknya ada 192 kegiatan dengan berbagai tema bahasan, di antaranya keuangan, desain dan branding, go-online, hingga legalisasi dan perizinan.

“Semua orang dari berbagai instansi, perusahaan maupun UMKM bisa mempergunakan fasilitas tersebut. Tapi ada harga yang harus dibayarkan. Tidak mahal sih jika dibandingkan banyaknya keuntungan yang didapat. Hanya Rp 25 ribu per hari 24 jam,” terangnya.

Sementara Co Founder Impala Space, Andre Widyastama menuturkan bahwa Hetero Space merupakan ruang kolaborasi berbasis network human resources.

“Ini merupakan ruang kolaborasi membantu teman-teman pengusaha bertemu dengan potensi orang maupun instansi dalam mengembangkan usahanya. Target awal, kita kerja sama dengan Provinsi Jawa Tengah ada 192 program,” terangnya.

Ke depan, diharapkan UMKM konvensional mampu go digital. Sehingga bukan hanya muncul di pasar atau toko online, tapi juga mampu berinovasi. “Go digital. Jadi bisnis UMKM ini bisa menjadi corong lapangan kerja,” tandasnya. (*)

editor: ricky fitriyanto