in

Harga Ayam Terjun Bebas, Ada Indikasi Banyak Peternak Ilegal Beroperasi

SEMARANG (jatengtoday.com) – Harga ayam broiler anjlok di tingkat peternak. Ada indikasi, masih banyak peternak ilegal yang beroperasi.

Pemprov Jateng berencana menelusurinya. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Jateng, Lalu M Syafriadi menuturkan, anjloknya harga ayam di tingkat peternak disebabkan sejumlah hal. Salah satunya karena populasi ayam yang berlebih (oversupply) di kalangan peternak.

Dikatakannya, hasil rapat beberapa waktu lalu menemukan ada sekitar 40 juta ekor ayam siap jual di Jateng. “Dalam rapat di Solo itu kami menemukan fakta, bahwa ada 40 juta ayam potong siap jual. Bisa dibayangkan, begitu banyaknya ayam yang ada di Jateng saat ini,” terangnya.

Terjadinya oversupply tersebut, lanjut Lalu, tidak terlepas dari munculnya sejumlah peternak ilegal dan tidak terdeteksi. Pasalnya, proses perizinan peternakan di Jawa Tengah menjadi kewenangan Kabupaten/Kota.

“Disinilah problemnya. Ada terlalu banyak peternak yang tidak teridentifikasi dan tidak terdaftar, sehingga tidak dapat dikendalikan. Untuk mengatasi hal itu, kami akan membentuk tim yang akan menyisir hingga ke bawah, untuk mengetahui apakah peternak tersebut berizin atau tidak. Sekaligus kami juga akan melakukan pengawasan terkait peredaran DOC (Day Out Chicken) dari para integrator,” tegasnya.

Lalu menerangkan, penurunan harga ayam di tingkat peternak memang terjadi cukup drastis dan mengerikan. Apabila hal itu terjadi berlarut, maka dikhawatirkan akan banyak peternak yang gulung tikar karena merugi.

“Dari laporan yang saya terima sampai sore ini, harga ayam di tingkat peternak hanya Rp 6.000-Rp 7.500 per kilogram. Padahal harga di tingkat konsumen di pasaran masih tinggi, sekitar Rp 30.000. Ini kan njomplang sekali,” jelasnya.

Selain telah membentuk tim khusus untuk diterjunkan ke lapangan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan tim Satgas Pangan dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi jika ada hal-hal yang melanggar atau persoalan serius di lapangan.

“Kami bersama Satgas Pangan dan KPPU akan turun ke lapangan untuk melakukan pengawasan. Kami tidak ingin ada perang bintang dari persoalan ini,” tandasnya. (*)

editor : ricky fitriyanto