SEMARANG (jatengtoday.com) – Menteri BUMN, Erick Tohir sepakat untuk mengebut recovery sektor UKM di Jateng setelah masa pandemi corona usai. Beberapa skenario ekonomi akan dimasak agar agar berjalan sesuai yang diharapkan.
Hal tersebut diungkapkan setelah Erick memberikan bantuan berupa alat kesehatan di rumah dinas Gubernur Jateng, Sabtu (16/5/2020).
Kunjungan tersebut dimanfaatkan Gubernur Ganjar Pranowo untuk menyampaikan beberapa progam yang sedang disusun dalam pencegahan Covid-19. Selain masalah kesehatan dan bantuan sosial, Ganjar juga menyinggung persoalan ekonomi.
“Kami juga sudah bekerjasama dengan sejumlah e-Commerce raksasa nasional untuk keperluan pelatihan dan kerjasama lainnya. Tapi kami masih kesulitan soal permodalan, maka dalam kesempatan baik ini, kami berharap ada perusahaan-perusahaan BUMN yang bisa membantu kami mengembangkan sektor ini,” katanya.
Bank-bank BUMN lanjut Ganjar juga diharapkan bisa membuka akses Kredit Usaha Rakyat (KUR). Jika bisa dilakukan, maka kebangkitan ekonomi Jateng khususnya dari industri kecil menengah bisa lebih cepat dilakukan.
Erick pun sepakat dengan apa yang diprogramkan Ganjar. Menurutnya, sektor ekonomi khususnya UKM memang harus mendapat perhatian.
“Saya sangat setuju, karena dilihat kondisi hari ini dibandingkan sebelumnya, semuanya terdampak. UKM ini memang menjadi prioritas, karena mayoritas UKM menyerap tenaga kerja cukup besar dibanding koorporasi lainnya. Ini harus diprioritaskan,” terangnya.
Selama pandemi corona, lanjutnya, bank BUMN sudah melakukan restrukturisasi untuk pelaku UKM dan lainnya. Sudah Rp 120 triliun lebih nilai restrukturisasi yang dilakukan.
“Itu sudah berjalan, tapi masih belum cukup. Maka kami sudah rapat dengan Menko dan lainnya untuk membahas banyak hal, termasuk suply change industri kesehatan yang kemungkinan dibangun di Jateng, termasuk pemanfaatan lahan PTPN dan Perhutani untuk kebutuhan pangan,” terangnya.
Erick sepakat dengan Ganjar dalam pengembangan UKM untuk bangkit pasca covid-19. Meskipun menurutnya, saat ini kondisi BUMN tidak semuanya dalam kondisi sehat.
“Akan kami petakan BUMN mana yang kuat. Karena akibat Covid-19 ini, 90 persen BUMN terdampak, hanya 10 persen yang tidak terdampak. Maka harus dipetakan mana yang bisa mendukung program itu,” tandasnya. (*)
editor : tri wuryono