SEMARANG (jatengtoday.com) – Edamame hasil panen petani di Kabupaten Wonosobo, Temanggung, dan Magelang tembus pasar Belanda. Pengiriman ekspor perdana dilakukan lewat Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (3/7/2019).
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) ikut andil dalam ekspor tersebut. Bahkan ikut memberi fasilitas ekspor lewat aplikasi e-Cert.
Kepala Barantan, Ali Jamil menjelaskan, ada 40 ton edamame yang diekspor ke Belanda melalui Pelabuhan Rotterdam. Ekspor ini akan terus berlanjut karena ada permintaan dari Belanda sebesar 480 ton dengan nilai ekonomi Rp 13,2 miliar.
Sebenarnya, ini bukan kali pertama edamame dari Jateng menembus pasar internasional. Sebelumnya, pernah diekspor ke Jepang, Lebanon, Amerika Serikat, India dan Singapura
“Sejak diberlakukan di tahun 2015, penggunaan e-Cert baru dilakukan ke 3 negara yakni New Zealand, Australia dan Belanda dan tanggal 1 Juli 2019 lalu ditambah dengan Vietnam yang bisa diterapkan di wilayah ASEAN,” tuturnya.
Dikatakan, penggunaan, e-Cert merupakan bagian dari pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung perdagangan komoditas pertanian di pasar dunia.
“Aspek quaranty and traceability dari setiap sertifikat elektronik yang diterbitan karantina lebih cepat, murah sehingga produk kita dapat memiliki daya saing di pasar dunia. Segera akan perluas penggunaan e-Cert ke semua negara mitra dagang,” tandasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto