in

Dukung Ketahanan Pangan saat Pandemi, LRC-KJHAM Inisiasi Gerakan Perempuan Menanam

SEMARANG (jatengtoday.com) – Legal Resources Center untuk Keadilan Jender dan Hak Asasi Manusia (LRC-KJHAM) menginisiasi Gerakan Perempuan Menanam sebagai upaya membentuk ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19.

Staf Muda LRC KJHAM, Ardany Nuril Fahma mengatakan, kondisi di mana sedang dilakukan pembatasan kegiatan masyarakat, sangat berdampak pada berbagai aspek, termasuk ketersediaan pangan.

“Situasi ini menjadi beban, terutama bagi kaum perempuan yang dituntut bertanggung jawab terhadap kesediaan pangan dalam keluarga,” ujar Ardany di sela-sela diskusi online, Selasa (12/5/2020).

Diskusi bertajuk ‘Cara Menanam Bahan Pangan Cepat Panen dalam Situasi Covid-19’ tersebut menghadirkan narasumber Sri Rahayu dari Kelompok Perempuan Tani (KPT) sekaligus Komunitas Perempuan Dewi Sinta dari Kelurahan Bandarharjo, Semarang Utara.

Dalam kesempatan itu, Sri menjelaskan terkait cara menanam di lahan yang sempit serta jenis-jenis tanaman yang mudah di tanam.

Menurutnya, menanam bahan pangan cepat panen ini menjadi aktivitas bermanfaat yang bisa dilakukan oleh siapa saja.

Sri sendiri merupakan perempuan yang tinggal di Rusun, sehingga keterbatasan lahan menjadi kendala utama. “Tapi kami memanfaatkan tanah yang ada di lantai dasar (rusun) buat menanam tanamannya,” cerita dia.

Sudah lama ia menanam pohon cabai, terong, kemangi, daun katuk, dan masih banyak jenis lainnya. Ditanam di media tanam tanah, pupuk, dan air. Ada yang ditempatkan di polybag dan pot.

“Kami juga membuat kompos sendiri dari sisa-sisa sayur yang kami masak,” imbuh Sri.

Kompos bisa dibuat dari sisa-sisa sayuran, dipotong-potong lalu tambahkan gula pasir beberapa sendok dan cangkang telur yang sudah dihaluskan. Tambahkan sedikit air untuk melarutkan gula pasir tadi.

“Itu dicampur jadi satu, tambahkan sedikit tanah dan masukan di tempat komposer. Kita tunggu beberapa hari antara 5 atau 7 hari akan keluar airnya,” papar Sri.

Kemudian, dalam proses perawatannya, kadang tanaman diserang oleh hama. Jika hamanya berwarna putih dan menempel di daun, bisa diantisipasi dengan disemprot air rendaman tembakau.

Dia juga menyarankan supaya perawatan tanaman dilakukan dengan cinta dan kasih. Perlu juga diajak komunikasi sewaktu melakukan penyiraman dan perawatan. (*)

 

editor: ricky fitriyanto