in

Dinkes Semarang Petakan Warga yang Berpotensi Mengidap Diabetes dan Hipertensi

Kepala Dinkes Kota Semarang, Moch Abdul Hakam. (istimewa)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Dinas Kesehatan Semarang menggeber Program Lawang Sewu atau Layanan Warga Semarang Setiap Waktu.

Program ini menjadi konsentrasi Dinkes Kota Semarang sebagai upaya promotif dan preventif terhadap kasus penyakit tidak menular.

Kepala Dinkes Semarang, Moch Abul Hakam menjelaskan, melalui program ini, Pemkot Semarang memetakan daerah yang warganya berpotensi diabetes meiltus dan hipertensi.

“Rekan-rekan di Puskesmas akan melakukan skrining bagi remaja di bawah usia 18 tahun dengan pengecekan indeks masa tubuh secara langsung dan BPJS Kesehatan melalui fitur skrining riwayat kesehatan di Mobile JKN,” ucapnya, Jumat (31/12/2021).

Abdul Hakam pun mengaku memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program JKN-KIS di Kota Semarang.

Menurutnya, pelayanan kesehatan bagi peserta JKN-KIS di Semarang dinilai begitu baik oleh masyarakat.

Salah satu terobosan yang diusung oleh Hakam adalah pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan bagi SDM Puskesmas secara daring.

“Pelatihan itu semata-mata ditujukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Puskesmas di Semarang sendiri sebelumnya memiliki 5G, tetapi sekarang sudah 7G yakni Gak antre, Go cashless, Gratis, Gak repot, Gesit, Gak lemot dan Gemati. Dengan tujuh tagline ini mudah-mudahan akan memperbaiki mutu layanan kesehatan yang ada di Kota Semarang,” paparnya.

Dikatakan, kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab dari Dinkes saja.

Peningkatan derajat kesehatan merupakan salah satu hal pokok yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kota Semarang.

Untuk meningkatkan semangat sinergi antar instansi, Pemerintah Kota Semarang melakukan peningkatan kualitas Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang meliputi pendidikan dan kesehatan.

Terapkan Gaya Hidup Sehat

Hakam juga berpesan kepada generasi muda di kota Semarang untuk menerapkan gaya hidup yang lebih sehat.

Menurut WHO, penyakit tidak menular adalah penyakit yang tidak menular langsung dari satu orang ke orang lain.

Dominasi masalah kesehatan di masyarakat saat ini mulai bergeser dari penyakit menular menjadi ke arah penyakit tidak menular.

Penyebab kematian utama penduduk semua golongan umur pada saat ini disebabkan oleh penyakit tidak menular, seperti stroke, hipertensi, diabetes mellitus, tumor ganas/kanker, penyakit jantung dan pernapasan kronik.

“Mereka boleh makan apa saja, namun perlu adanya usaha untuk perbaiki life style, mengingat itu merupakan kunci pengelolaan kesehatan sejak dini,” tandasnya. (*)

Ajie MH.