SEMARANG (jatengtoday.com) – Javara Culture resmi membuka gerai baru di Kawasan Kota Lama Semarang. Tepatnya, bersebelahan dengan Gedung Oudetrap. Gerai ini menyediakan puluhan rempah asli nusantara yang pernah ‘hilang’. Seperti gula dari nipah, garam berbentuk piramid dari getah tanaman hutan, beras pink, dan lain sebagainya.
Pendiri Javara Culture, Helianti Hilman menjelaskan, pihaknya sengaja menggali kekayaan rempah nusantara untuk menghidupkan kembali warisan nenek moyang. Dia rela keluar masuk hutan dan menemui suku pedalaman di pelosok Indonesia untuk mencari rempah tersebut.
Menurutnya, sangat disayangkan apabila harta melimpah milik Indonesia tersebut harus terlupakan oleh berbagai varian makanan modern.
Pencarian rempah itu dilakukan sejak 10 tahun silam. Saat ini, dia telah memiliki sekitar 900 jenis bahan pangan dan rempah Indonesia. “Dari jumlah itu, 300 jenis sudah terverifikasi oleh Eropa, Amerika, dan Jepang. Dan 55 jenis dari jumlah itu sudah kami ekspor dalam skala besar,” ucapnya.
Dari bisnis ekspor itu, pihaknya telah menggandeng 52 ribu petani, perimba, dan nelayan di seluruh bagian Indonesia.
Terkait kebudayaan kuno, dia mengklaim telah meneliti sedikitnya 76 jenis rempah dan bahan pangan kuno dari Indonesia. Menurut dia, sebelum masa kerajaan sudah banyak rempah dan bahan pangan kuno yang diperdagangkan.
“Kita punya sekitar 166 jenis rempah dan bahan pangan kuno yang sementara tercatat. Kami baru dapat menemukan 76 jenis saja. Contohnya, Cabai Jawa yang mana ditemukan fosilnya di kawasan Mesopotamia,” terangnya.
Helianti menambahkan dalam tiga tahun terakhir pihaknya telah berupaya meningkatkan minat masyarakat Indonesia untuk menggunakan rempah dan bahan pangan lokal.
Dia mengklaim, saat ini lebih banyak anak muda yang mau mengapresiasi kuliner asli Indonesia. “Sekarang prosentasenya sekitar 50 persen ekspor dan 50 persen domestik,”imbuhnya.
Helianti berharap ke depan semakin banyak orang Indonesia yang mengapresiasi dan mencintai kuliner Indonesia.
“Prinsip kami adalah, Shop, Eat, Learn. Jadi masyarakat bisa belajar memasak juga bersama kami,” tegasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto