in

Di 02 Ada Emak-emak, 01 Punya Pertiwi

SEMARANG (jatengtoday.com) – Perempuan Tangguh Pilih Jokowi (Pertiwi) Kota Semarang melakukan deklarasi mendukung paslon Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Kehadiran Pertiwi di Jateng ini bukan untuk menyaingi komunitas emak-emak yang dibentuk untuk mendukung paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ketua Umum Pertiwi, Putri Wardani menjelaskan, Pertiwi diisi perempuan-perempuan yang tangguh. Bukan euforia sesama teman perempuan yang punya pilihan sama. “Kalau emak-emak itu kan istilahnya 02. Kalau Pertiwi sebenarnya berada di bawah Tim Jokowi yang sudah ada sejak Pak Jokowi memutuskan untuk maju jadi capres,” ucapnya setelah prosesi deklarasi di Semarang, Kamis (21/2/2019).

Dijelaskan, Pertiwi lahir karena telah merasakan pembangunan di era Jokowi selama 4 tahun terakhir. “Terutama program yang langsung menyentuh esensi kebutuhan perempuan, khususnya yang sudah berumah tangga. Seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Ini bisa menjamin kesehatan dan pendidikan anak-anak,” tegasnya.

Menurutnya, perempuan tangguh tak hanya memiliki hak suara atas dirinya, tapi juga advokasi untuk keluarga, dan tempat kerja. Karena menurutnya, perempuan punya passion dan komitmen soal advokasi.

“Advokasi dalam menentukan pilihan di lingkup keluarga. Terutama anak-anak. Perempuan kan sudah biasa jadi pendidik di rumah. Jadi sudah terbiasa melakukan advokasi,” jelasnya.

Keberadaan Pertiwi, lanjutnya, juga wujud apresiasi terhadap Jokowi yang telah memberikan kesempatan bagi kaum Hawa menduduki posisi strategis dalam kabinetnya. Seperti Menteri Luar Negeri. “Perempuan di kabinet sekarang, paling banyak selama 7 presiden,” bebernya.

Keberadaan Pertiwi, lanjutnya, sudah tersebar di 10 kota. Seperti Semarang, Solo, Bogor, Banten, Sulawesi, dan sebentar lagi menyasar Jatim. “Kami lebih ke provinsi. Kalau di Bogor, malah sudah lebih dalam, sampai tingkat kecamatan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Pertiwi Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengajak untuk menjaring suara perempuan. Terutama di enam kecamatan. Yaknk Semarang Tengah, Semarang Timur, Semarang Barat, Semarang Selatan, Gajahmungkur, dan Banyumanik.

Di enam kecamatan itu, hanya sedikit tingkat partisipasi Pemilu pada Pilgub tahun lalu. “Ini perlu digarap. Memang ironis karena enam kecamatan itu daerah perkotaan. Penghuninya kebanyakan ekonomi menengah ke atas,” tegasnya. (*)

editor : ricky fitriyanto