in

Guru Spiritual Bicara Keislaman Jokowi

“Kalau ada yang meragukan keislaman capres, yang seharusnya ditanyakan adakah ia yang tidak bisa wudhu, ia yang tidak tahu adab dengan melangkahi kuburan,”

SEMARANG (jatengtoday.com) – Guru spiritual Jokowi, KH Abdul Karim menegaskan, keislaman mantan Wali Kota Solo tersebut sangat kafah. Kyai Karim berani mengatakan seperti itu karena ia sering bersama Jokowi.

“Kalau ada yang meragukan keislaman capres, yang seharusnya ditanyakan adalah ia yang tidak bisa wudhu, ia yang tidak tahu adab dengan melangkahi kuburan. Bukan Jokowi,” ujarnya dalam acara Deklarasi Jaringan Kyai-Santri Nasional (JKSN) Kabupagen Temanggung, Sabtu (9/3/2019).

Menurutnya, Jokowi bisa dikatakan sebagai muslim kafah karena menjalankan semua rukun Islam. Bahkan, ibadah sunah seperti salat dhuha, salat tahajud, puasa sunah, dan kesunahan-kesunahan lainnya.

“Rukun Islam beliau (Jokowi) tunaikan. Bahkan ibadah sunah juga rutin. Saya tahu kalau Jokowi rutin salat dhuha, tahajud, itu saat beliau mencalonkan sebagai Wali Kota Solo yang pertama kali. Karena saya sering mendampingi,” bebernya dengan menggunakan Bahasa Jawa.

Suatu kali, Kyai Karim juga pernah mendapati Jokowi puasa sunah Senin-Kamis. “Dulu pernah satu mobil saat blusukan, kebetulan dari pagi belum makan. Lalu ada yang mengingatkan untuk makan. Saat semua makan, barulah saya tahu kalau ternyata Jokowi sedang puasa,” imbuhnya.

Adapun untuk hajinya, ucap Kyai Karim, Jokowi sudah menunaikan sebelum ia jadi Wali Kota Solo. “Haji sudah dari dulu. Zakatnya juga tidak pernah ketinggalan,” tegasnya.

Kyai Karim sangat menyayangkan tentang beredarnya isu Islamnya Jokowi hanya pencitraan. “Ibadahnya Jokowi itu tidak dibuat-buat. Saya saksi hidupnya sejak saya dulu masih jadi Ketua PCNU Solo,” ucapnya.

Ia mengaku, pertama kenal dengan Jokowi pada 2010 silam, saat memberi bantuan di Ponpesnya. Sejak saat itu, katanya, jalinan silaturahmi terus terbangun sehingga Kyai Karim tak sekadar mengenal Jokowi, melainkan juga mengenal semua anggota keluarganya.

Kyai Karim selaku Guru Spiritual Jokowi berharap agar seluruh nahdliyin di Kabupaten Temanggung bisa menyukseskan paslon nomor 01 untuk kembali memimpin di periode yang akan datang. Bahkan ia mengajak agar 80 persen suara bisa diamankan.

“Semoga suara untuk Pak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin di Kabupaten Temanggung bisa tembus 80 persen,” harapnya.

Sementara itu, Ketua JKSN Jateng KH Agus Sofwan Hadi menegaskan, target kemenangan 80 persen suara di Temanggung bukan suatu hal yang sulit. Sebab, katanya, di kota ini memang basis masyarakatnya adalah nahdliyin–yang menjadi target utama JKSN.

Menurutnya, deklarasi JKSN Temanggung ini merupakan deklarasi ke-9 yang digelar di wilahah Jateng. “Alhamdulillah deklarasi JKSN Temanggung bisa terealisasi. Kami harap deklarasi tidak hanya berhenti sampai di sini, tapi bisa berlanjut hingga tingkat kecamatan dan desa-desa,” imbuh Agus. (*)

editor : ricky fitriyanto