SEMARANG (jatengtoday.com) – Belum genap dua bulan sejak dibangun, satu dari empat kran air siap minum di Taman Indonesia Kaya, Semarang sudah rusak. Sejumlah pengunjung berspekulasi secara berbeda mengenai siapa yang patut disalahkan atas hal ini.
Berdasarkan penelusuran, fasilitas tersebut baru dibangun pada 20 Februari 2019 oleh PT PP Property sebagai bentuk CSR. Pada hari yang sama, perusahaan apartemen tersebut membangun 8 kran air siap minum di dua titik berbeda. Empat diantaranya dipasang di taman yang ada di Jalan Menteri Supeno.
Pantauan di lokasi, satu kran yang berada di sebelah panggung taman, tepatnya yang ada di seberang SMA N 1 Semarang sudah tidak bisa difungsikan lagi. Pasalnya, ada bagian dari kran yang rusak. Sudah terlihat menganga.
Salah seorang pengunjung, Suryo Adi Cahyono (22) berpendapat, kerusakan tersebut disebabkan oleh tangan-tangan pengunjung yang usil. Dia menerka, kalau memang tidak sengaja dirusak, pasti keadaannya tidak seperti itu. “Kayaknya sih itu dirusak ya. Keliatannya gitu, kalau dilihat-lihat dari bentuknya,” ujarnya, Senin (25/4/2019).
Menurutnya, sebagai pengunjung yang tinggal menggunakan fasilitas itu, seharusnya juga ikut merawatnya. Apalagi memanfaatkannya pun juga tidak dipungut biaya sepeser pun. “Ini sudah disediakan secara gratis, kok malah dirusak,” keluhnya.
Sementara itu, Andini Eka L (27) berpendapat lain. Menurutnya, tidak bisa kerusakan serta merta dituduhkan kepada pengunjung. Bisa saja kualitas dari kran tersebut memang kurang bagus. Hal itu didasarkan pada banyaknya fasilitas serupa yang sudah rusak.
“Kalau menurutku, sih, itu memang kualitasnya yang jelek. Toh yang rusak nggak cuma di sini. Di Taman Sri Gunting (Kota Lama), terus (Taman) Tugu Muda, terus mana lagi, banyak pokoknya. Semuanya juga udah rusak,” bebernya.
Andini sebenarnya tidak menyalahkan pihak manapun. Namun, ia berharap agar gencarnya pembangunan berbagai fasilitas publik juga harus diikuti dengan perawatan yang berkelanjutan. Sebab, jika tidak begitu akan percuma.
Di sisi lain ia juga mempertanyakan petugas keamanan. Pasalnya, tidak semua pengunjung memiliki kesadaran untuk turut menjaga sehingga harus diingatkan. “Pengunjung itu kan banyak yang awam, makannya perlu diingatkan. Dan itu tugas satpam,” pesan Andini.
Sementara itu, security Taman Indonesia Kaya saat dimintai keterangan enggan berkomentar. Pihaknya meminta untuk menanyakannya langsung kepada atasannya. Akan tetapi, hingga berita ini diterbitkan, Danru Agus selaku atasan, belum bisa dihubungi.
Untuk diketahui, sebelum kran benar-benar rusak, beberapa tanda kerusakan sudah terlihat sejak akhir bulan Maret lalu. Saat itu banyak pengunjung yang mengeluhkan karena 2 kran yang di sebelah atas, kadang airnya tidak bisa mengalir. (*)
editor : ricky fitriyanto