SEMARANG (jatengtoday.com) – Proyek pembangunan Alun-alun Pasar Johar Baru tahap I sesuai kontrak harus diselesaikan pada 28 Desember 2018 mendatang. Namun melihat progres pekerjaan fisik yang masih dalam proses penggalian, proyek ini dikhawatirkan tidak mampu selesai 100 persen.
Berdasarkan pantauan jatengtoday.com, Sabtu (22/12/2018), terlihat para pekerja beraktivitas melakukan kegiatan pembangunan. Sejumlah alat berat dikerahkan untuk mengeruk tanah. Sejumlah truk mengangkut tanah hasil pengerukan.
Sekretaris Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Semarang, Irwansyah mengakui adanya keterlambatan pembangunan Alun-Alun Pasar Johar Baru. “Ada deviasi minus sekitar 8 persen. Itu karena di bawah Alun-alun terdapat pipa PDAM sehingga mengganggu pelaksanaan pengerjaannya,” katanya.
Pembangunan Alun-alun Semarang tahap I yang dibangun dengan APBD Kota Semarang Rp 47 miliar ini dikerjakan oleh kontraktor PT Citra Prasasti Konsorindo. Pengerjaan proyek tersebut akan berlangsung selama 160 hari sejak dilakukan ground breaking atau peletakan batu pertama pada Rabu (22/8/2018) lalu.
Alun-alun Semarang yang sebelumnya ditempati Pasar Yaik ini akan dikembalikan sebagaimana fungsi awal. Proyek pembangunan Alun-alun ini menjadi rangkaian pembangunan Pasar Johar Cagar Budaya dan Pasar Kanjengan. Namun saat ini, kedua pembangunan Pasar Johar Cagar Budaya dan Pasar Kanjengan tersebut mandek.
Ketua DPRD Kota Semarang, Supriyadi sebelumnya mengatakan proyek pembangunan di Kota Semarang perlu mendapat pengawasan secara berkelanjutan. Hingga pertengahan 2018, beberapa pembangunan besar terindikasi mandek. Salah satunya pembangunan Pasar Johar Cagar Budaya dan Pasar Kanjengan.
“Secara umum, pembangunan di Kota Semarang sangat luar biasa signifikan. Tetapi di lain sisi perlu mendapat pengawasan bersama-sama. Misalnya pembangunan Pasar Johar, selama ini telah mulai dibangun. Tetapi mengapa tahun ini malah mandek?” katanya.
Dia mengingatkan agar jangan sampai pembangunan Pasar Johar kembali terbengkalai. Sebab, pembangunan tersebut telah lama ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Proses pembangunan harus selesai tepat waktu.
“Sesuai janjinya 2019 selesai, awal 2020 bisa ditempati. Maka sekarang ini perlu dilakukan pembahasan lagi agar progresnya kembali berjalan. Pemkot harus segera mencari solusi apabila ada kendala. Jangan sampai pembangunan mangkrak,” ujarnya. (*)
editor : ricky fitriyanto