“Kontraktor jangan hanya ingin cari untung, dan kerja asal-asalan. Kasihan pengorbanan pedagang, setelah kembali atapnya bocor dan dinding retak,”.
SEMARANG (jatengtoday.com) – Pembangunan alun-alun Semarang yang terletak di lahan bekas Pasar Yaik, komplek Pasar Johar Semarang mulai tancap gas. Proyek yang menelan biaya Rp 47 miliar itu dikerjakan oleh kontraktor PT Citra Prasasti Konsorindo.
Pengerjaan proyek tersebut akan berlangsung selama 160 hari sejak dilakukan ground breaking atau peletakan batu pertama, Rabu (22/8/2018). Ini menjadi penataan Kawasan Pasar Johar Tahap II setelah sebelumnya dilakukan pembangunan Pasar Kanjengan dan Pasar Johar Cagar Budaya.
“Kami ingin mengembalikan Alun-alun Semarang seperti dulu. Hari ini, Pemkot didukung para pedagang di sekitar yang rela untuk pindah sementara,” kata Hendi sapaan akrab Hendrar Prihadi.
Dikatakannya, kawasan Johar dibangun karena memang pernah terbakar. Selain dilakukan pembangunan secara menyeluruh, Alun-alun Semarang yang sebelumnya ditempati Pasar Yaik akan dikembalikan sebagaimana fungsi awal.
“Alun-alun Kota Semarang yang dulu memang berada di sekitar Pasar Johar, atau di depan Masjid Agung persis,” katanya.
Hendi menegaskan bahwa kontraktor PT Citra Prasasti Konsorindo yang telah memenangkan lelang harus bisa bekerja maksimal, tepat waktu dan berkualitas. Tentunya harus bisa mengerjakan sesuai dengan Detail Engineering Design (DED) serta estetika tinggi.
“(Kontraktor) jangan hanya ingin cari untung, kerja asal-asalan. Kasihan pengorbanan pedagang, setelah kembali ke sini nantinya, misalnya atapnya bocor, dinding retak dan seterusnya. Saya meminta agar pengawas intens mengawasi proyek ini dengan seksama,” katanya.
Pembangunan Alun-alun ini bakal dikerjakan dua tahap. Untuk tahap pertama dianggarkan menggunakan APBD Kota Semarang Rp 47 miliar.
Plt Sekda Kota Semarang Agus Riyanto menjelaskan, pembangunan Alun -alun Semarang ini akan difungsikan sebagai ruang terbuka hijau dan ruang publik. Bisa dipakai untuk aktivitas warga. “Misalnya dugderan, jamaah salat ied dan lain-lain. Setelah selesai bisa bisa digunakan masyarakat,” katanya. (*)
editor : ricky fitriyanto