in

Banyak yang Jual Hewan Belum Cukup Umur, Disnak Keswan Jateng Cek Kurban Sebelum Disembelih

SEMARANG (jatengtoday.com) – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Jateng melakukan pengecekan hewan kurban sebelum disembelih di 35 kabupaten/kota di wilayahnya. Pengecekan itu dilakukan karena sebelum hari H Idul Adha lalu, banyak pedagang hewan kurban, ketahuan masih menjual kambing dan sapi yang belum cukup umur.

Kepala Disnak Keswan Jateng, Lalu M Syafriadi menuturkan, total ada 2.000 petugas yang disebar di Jateng untuk mengawasi kondisi hewan kurban di Jateng. Termasuk sapi dari Presiden Joko Widodo dan Gubernur Ganjar Pranowo.

“Kami mengerahkan 101 orang. Yang lainnya dari PHDI dan Dinas Kesehatan hewan di masing-masing kabupaten/kota. Semua sudah dibekali cara mengecek hewan,” ucapnya saat melakukan pantauan di Masjid Baiturrahim, Perumahan Taman Setiabudi Semarang, Minggu (11/8/2019).

Dijelaskan, pemeriksaan hewan sebelum disembelih ini karena pihaknya menemukan masih ada hewan kurban belum cukup umur yang dijual.

“Kemarin kami sudah terjun ke lapangan untuk mengecek kondisi hewan kurban yang dijual. Tentang kesehatan, dari kulit, lubang-lubang kumlah, sudah baik. Yang paling banyak, soal umur, belum poel. Ketika ditanya ke penjual, alasannya untuk praktik atau memberi contoh orang yang belajar mau kurban,” paparnya.

Meski mengetahui masih ada yang menjual hewan tak layak kurban, Lalu tidak memberikan sanksi. Pihaknya hanya memberi imbauan agar pedagang tidak menjualnya sebagai hewan kurban.

Selain itu, pihaknya juga mengecek cara penyembelihan, menguliti, memotong daging, dan membersihkan jeroan. Ini untuk memastikan daging kurban aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) guna mengantisipasi penularan penyakit dari hewan ke manusia.

Dari pantuan itu, dia menggarisbawahi, masih banyak yang menguliti sapi tanpa digantung. Meski begitu, dia memaklumi karena crane untuk menggantung sapi, harganya mahal.

“Kalau kambing, sudah semua digantung untuk dikuliti. Kalau sapi, belum. Digantung saat dikuliti ini untuk menjaga kualitas daging tetap baik,” bebernya.

Ketua PDHI Cabang Jateng Drh Theresia Anna Ekawati menambahkan, pihaknya berperan aktif membantu pemeriksaan daging kurban dengan menerjunkan 51 dokter hewan di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Demak, dan Kota Salatiga.

“Bersama Disnak Keswan, kami melakukan pemeriksaan hewan kurban, baik ‘ante mortem’ maupun ‘post mortem’. Waktu penyembelihan kita ikut mengamati, dagingnya seperti apa, organ dalamnya seperti apa, layak dikonsumsi atau tidak,” ujarnya.

Dikatakan, hingga saat ini belum ada laporan temuan mengenai daging kurban yang tidak memenuhi kriteria kesehatan atau tidak layak dikonsumsi. (*)

editor : ricky fitriyanto