in

Bagi-bagi Bra, Cara Bawaslu dan FKKG Sosialisasikan Pemilu

SEMARANG (jatengtoday.com) – Forum Kesetaraan dan Keadilan Gender (FKKG) bareng Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jateng, membagikan ratusan bra untuk para pedagang di Pasar Karangayu Semarang, Kamis (27/12/2018).

Tak hanya bra, ada juga pembalut dan celana dalam wanita. Bingkisan itu merupakan simbol pentingnya kesehatan wanita. Ada juga maksud bahwa perempuan sebagai lambang kemakmuran, harus dilibatkan dalam Pemilu.

Ketua FKKG Jateng Indra Kertati mengatakan kehadiran perempuan yang sehat untuk mengawasi pemilu agar tidak keliru memilih calon pemimpin dan wakil rakyat, serta memantau kejujuran pelaksanaan pemilu menjadi hal penting untuk dilakukan.

“2019 merupakan tahun politik, pengawasan pemilu menjadi sesuatu yang penting, peran perempuan yang sehat dengan kesehatan reproduksi yang baik sangat diperlukan dalam penyelenggaraan pengawasan pemilu,” ujarnya.

Sementara itu, Bawaslu Jateng mengajak para pedagang perempuan untuk ikut mengawasi jalannya Pemilu. “Kami bekerja sama dengan FKKG kali ini menyosialisasikan pengawasan partisipatif kepada ibu-ibu pedagang di Pasar Karangayu Semarang,” kata Koordinator Divisi Humas dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Jateng, Rofiuddin.

Dijelaskan, sosialisasi pengawasan tahapan pemilu diberikan kepada ibu-ibu pedagang karena yang bersangkutan sering bertemu atau berkomunikasi dengan berbagai kalangan. Utamanya saat melakukan transaksi jual beli di pasar tradisional.

Menurutnya, ibu-ibu pedagang mempunyai peranan yang sangat penting pada pemilu mendatang. Sebab, selain merupakan pemilih, juga bisa menjadi pengawas pesta demokrasi.

“Ibu-ibu pedagang ini bergelut dengan banyak orang hampir tiap hari. Jadi arus informasi tentang apapun di pasar itu sangat luar biasa,” ujarnya.

Pihaknya berharap ibu-ibu pedagang dalam menentukan pilihan politiknya mendatang bisa independen dan mandiri, serta mau melaporkan berbagai pelanggaran pemilu yang diketahuinya.

“Pemilu 2019 sangat penting karena yang dipilih adalah kepala negara dan wakil rakyat, kita harus hati-hati dalam menentukan pilihan,” tegasnya. (*)

editor : ricky fitriyanto