SEMARANG (jatengtoday.com) – Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Sarwa Pramana menjelaskan, jumlah bencana di Jateng pada tahun 2017 meningkat sekitar 16 persen dari tahun sebelumnya.
Tahun lalu, tercatat ada 2.463 kejadian. Yaitu puting beliung 490 kali, banjir 270 kali, kebakaran 600 kali, erupsi gunung berapi 1 kali, gempa bumi 11 kali, dan tanah longsor 1.091 kali.
“Melihat fenomena alam yang terjadi di NTB dan Sulteng, kami akan waspada. Kami terus melakukan pemetaan potensi bencana dan edukasi,” jelasnya, Rabu (3/10/2018).
Sebelumnya, Kepala Pusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Kantor BPBD Jateng mengatakan, Jateng merupakan provinsi rawan bencana. Wilayah selatan rawan gempa bumi yang berpotensi tsunami, wilayah tengah rawan longsor, dan wilayah utara rawan banjir rob.
“Jawa Tengah yang perlu diantisipasi adalah gempa yang berpotensi tsunami, tempatnya bisa kita identifikasi yaitu selatan Pulau Jawa. Tapi kita tidak tahu kapan akan terjadi itu. Potensi gempa bisa 8,7 – 9 skala richter. Tapi kapan, belum bisa diprediksi,” terangnya. (*)
editor : ricky fitriyanto