DEMAK (jatengtoday.com) – Meski sempat zero PMK atau penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak, namun dalam sebulan terakhir kasus tersebut mulai bermunculan kembali akibat masuknya sapi dari luar Demak tanpa sepengetahuan pemerintah daerah.
Menanggapi masalah tersebut, selain lebih mengintensifkan vaksin booster terhadap hewan ternak, pemberian obat-obatan herbal kepada ternak juga bisa dilakukan.
Plt Kepala Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Agus Herawan membenarkan adanya ternak yang terindikasi kembali kasus PMK di Demak.
Saat membuka Puskeswan di Kecamatan Dempet yang merupakan satu-satunya di Demak, Agus mengatakan bahwa meski beberapa waktu sempat zero kasus namun pemberrian vaksin akan terus dilakukan mengingat di lapangan ternyata ditemukan lagi kasus PMK.
“Sejak awal harus kita tangani agar angkanya kembali zero,” tegasnya.
“Karena pemberian vaksin akan jalan terus sampai akhir tahun bahkan dari pusat sudah luar biasa, kita minta berapapun pasti akan dikasih. Namun semuanya terkendala dengan tenaga kita yang sangat terbatas. Semoga ini bisa bermanfaat bagi kita semua,” ujarnya.
Meski demikian pihaknya juga menganjurkan kepada para peternak untuk memberikan obat-obatan herbal kepada ternaknya agar bisa sembuh dan terhindar dari PMK. Hal tersebut juga salah satu langkah menghambat pergerakan PMK meluas lebih jauh.
Adapun obat herbal yang dimaksud adalah penggunaan bahan-bahan yang bersifat alami yang didapatkan dari tumbuh-tumbuhan.
Beberapa tumbuh-tumbuhan yang dapat diolah menjadi obat tradisional atau sebagai pengobatan alternatif dalam mengobati PMK pada sapi adalah sodium bicarbonat/soda abu atau soda kue. Bahan ini dapat dijadikan sebagai pembersih luka sekitar bibir, lidah dan kuku.
Sedangkan bawang putih, kunyit, daun kemangi, daun nimba, madu dll bisa berguna sebagai antiseptik untuk mencegah infeksi dan mempercepat kesembuhan luka.
Bahan yang digunakan untuk pembuatan ramuan herbal itu mudah didapat aplikatif, praktis dan disukai oleh sapi. Bahan yang dibutuhkan untuk membuat ramuan tersebut adalah gula tetes untuk mengembalikan energi hewan. kemudian daun salam untuk mengatasi radang di kaki dan mulut.
Lalu daun rambutan untuk menurunkan panas, serta daun andong dan kunyit.Bahan dicampur dengan air tanah diberi juga bakteri lactobacillus, kemudian dicampur ragi dan didiamkan selama tiga sampai empat hari. Untuk dosis pemberian untuk sapi, sebanyak setengah gelas, diminumkan pagi dan sore. Sapi yang terjangkit PMK itu pasti panas tinggi, setelah minum ini nanti mereda. Ini bisa untuk pendamping obat medis agar sapi cepat pulih.
PMK ini membuat banyak kerugian untuk peternak sapi. Misalnya saja sapi perah bisa berdampak susunya habis. Bahkan kualitasnya tidak bisa pulih seperti semula. Hal ini karena selama hampir tiga minggu sapi dalam kondisi menderita.
Setelah terserang dan masa inkubasi selama 14 hari, selanjutnya masa pemulihan. Butuh perawatan dan pendampingan khusus agar kondisi kembali normal, ini agar tidak timbul kerugian besar. Pencegahan penyebaran yang harus dilakukan adalah dengan menyemprotkan air garam unruk Kandang, hewan ternak, pakan, dan lingkungan sekitar setiap pagi dan sore. (*)