in

Dampak Pandemi Corona, Pemkot Semarang Salurkan 100 Ribu Paket Sembako

SEMARANG (jatengtoday.com) – Dampak pandemi Covid-19 tak hanya di bidang kesehatan, tetapi juga ekonomi masyarakat. Memasuki minggu keempat penyebaran wabah corona, tercatat 16 orang meninggal dan 18 orang sembuh.

Dampak dalam bidang ekonomi tak kalah menyedihkan. Sebab, perputaran roda ekonomi praktis tersendat. Gelombang pengangguran besar-besaran berada di depan mata.

“Ada cerita duka, ada cerita menyembuhkan. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan pesan. Pertama, jangan pernah menyepelekan Covid-19. Ini virus tidak bisa kita lihat, nempel ke siapa, barang apa, kita tidak pernah tahu, karena bentuknya sangat kecil sekali. Tapi kalau kita tidak tangani dengan benar. Covid ini bisa mematikan seseorang,” kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, dalam video conference, Kamis (9/4/2020).

Di Kota Semarang, kata Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, selama berjalan empat minggu tercatat 16 orang positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, meninggal.

“Berita baiknya, ada 18 orang sembuh. Maka mari berdisiplin diri, kita lawan Covid-19. Caranya bagaimana? Jangan keluar rumah kecuali urgent, kalau terpaksa keluar rumah pakailah masker. Jangan sampai tertular karena Anda tidak pakai masker,” katanya.

Hendi mewanti-wanti agar kegiatan apapun yang berpotensi menimbulkan berkumpulnya massa ditunda. “Lakukan aktivitas dari rumah. Boleh ibadah di rumah, bekerja di rumah, sekolah dari rumah, itu upaya untuk menyelamatkan Kota Semarang supaya segera terhindar dari Covid-19,” terangnya.

Menjaga jarak fisik atau physical distancing, lanjut Hendi, adalah upaya paling mutlak agar bisa memutus mata rantai Covid-19 di Kota Semarang. Sebab, dampak covid-19 selain dalam bidang medis, juga dalam bidang ekonomi.

“Saya mewakili pemerintah menyampaikan perasaan prihatin. Banyak usaha-usaha harus tutup, pabrik-pabrik merumahkan para pekerja, restoran merumahkan pegawainya. Bahkan hotel-hotel banyak merumahkan pegawainya,” ujar dia.

Tidak hanya itu, ojek online mengeluh karena mulai sepi transaksi, pedagang kaki lima (PKL) mengeluh, dan seterusnya. “Artinya, semua sektor terkena dampak Covid-19. Maka kawan-kawan semua harus tetap semangat dan sehat. Pemkot Semarang, minggu ini akan salurkan bantuan 100 ribu paket sembako. Mungkin nggak bisa mencukupi semua kebutuhan masyarakat, maka manfaatkanlah lumbung kelurahan di lingkungan panjengan,” katanya.

Apa itu lumbung kelurahan? Hendi meminta bagi warga yang mampu, dengan kerelaannya membantu dua atau tiga tetangga, atau bahkan 10 tetangga di sekitarnya.

“Dengan bantuan sembako tersebut membuat mereka mampu bertahan selama dua minggu. Atau sebaliknya, di dalam suatu kelurahan apabila tidak ada kelompok atau tetangga yang peduli, Anda bisa bercerita kepada kami di Pemkot Semarang,” terang dia. (*)

 

editor: ricky fitriyanto

Abdul Mughis