SEMARANG (jatengtoday.com) – Ketua Tim Penggerak PKK Jateng, Siti Atikoh Ganjar Pranowo menyebut, optimalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bisa menggerakkan roda perekonomian desa sekaligus menanggulangi kemiskinan. Bahkan lebih jauh dari itu, desa-desa bisa menyokong biaya pembangunan yang ada.
“Ini wujud nyata bagaimana penanggulangan kemiskinan di masyarakat, bagaimana desa-desa itu bisa secara mandiri atau swadaya, membiayai sendiri pembangunan-pembangunan yang ada. Selain tentu saja ada dana desa maupun APBDes lain,” ujarnya, Senin (8/4/2019).
Hal tersebut disampaikannya saat memberi sambutan dalam Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XVI dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-47 tingkat Provinsi Jawa Tengah, yang berlangsung selama dua hari (8-9/4/2019) di Desa Plumbon, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.
Menurutnya, Jateng memiliki potensi yang luar biasa, karena wilayah ini memiliki lebih dari 22.000 Unit Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jateng. “Ini potensinya luar biasa. Potensi ini tentu perlu disupport dan perlu dimotivasi, serta tentu saja kita semua juga berkewajiban untuk menyukseskannya,” imbuhnya.
Disamping itu, katanya, dari 2511 BUMDes, masih banyak yang belum digarap secara serius. Saat ini pihaknya sedang melakukan pemetaan BUMDes yang dalam proses berkembang, dan menganalisa pengaruhnya pada peningkatan ekonomi desa. Pihaknya juga akan mengembangkan e-BUMDes sebagai wadah pembelajaran secara daring.
Atikoh optimistis, konsep BUMDes yang digarap secara serius akan mampu menjadikan sebuah desa menjadi mandiri.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispermadesdukcapil) Jateng, Sugeng Riyanto mengungkapkan, dalam Peringatan BBGRM dan HKG PKK tahun ini, konsep yang diusung adalah mengangkat potensi daerah yang ada di Jateng, dalam bentuk Bursa Pemberdayaan Masyarakat.
Sehingga, katanya, ada berbagai rangkaian kegiatan yang dijalankan. Diantaranya Pembukaan Bursa Pemberdayaan Masyarakat yang diikuti oleh berbagai unit stan, termasuk 16 stan BUMDes. Ada pula Lomba Perencanaan Usaha (Business Plan) UP2K-PKK.
Dalam kesempatan itu, Atikoh sempat berkeliling meninjau stan-stan yang ada. Bahkan, istri orang nomor satu di Jateng tersebut sempat berinteraksi, memberikan masukan kepada pengelola BUMDes yang umumnya dikelola oleh para penggerak PKK. (*)
editor : ricky fitriyanto