SEMARANG – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Jawa Tengah diminta terus meningkatkan kinerja. Sinergi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) pun mesti ditingkatkan agar lembaga tersebut semakin kuat, maju dan berkembang, serta memberikan keuntungan bagi rakyat Jateng.
“Sinergi antara BUMD dengan SKPD diperlukan untuk menyinkronkan dengan program kerja SKPD, sehingga bisa lebih mengoptimalkan peran BUMD bagi masyarakat Jateng,” ujar Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Selasa (13/2/2018).
Dia mengapresiasi kinerja BUMD sekaligus partipasinya dalam mendukung pencapaian visi misi pemprov. Antara lain pemugaran RTLH melalui program CSR, serta keikutsertaannya dalam kegiatan daerah maupun nasional di Jawa Tengah.
Ganjar menambahkan, BUMD Jawa Tengah telah memenuhi target, bahkan beberapa di antaranya melebihi target deviden pada 2017. Yakni PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), PT Sarana Patra Hulu Cepu (SPHC), dan PDAB Tirta Utama. Dari target deviden Rp2,2 miliar, KIW mampu mencapai Rp 4,29 milar atau 195,27% dari target.
Untuk PT SPHC, dari target Rp 3 miliar dapat tercapai Rp 5,75 miliar (191,69% dari target), serta PDAB Tirta Utama memberikan deviden Rp 3,05 miliar atau 111,37% dari target sebesar Rp 2,74 miliar.
Selain itu, BPR BKK yang capaiannya melebihi target RKA adalah BPR BKK Boyolali, BPR BKK Purwodadi, BPR BKK Kabupaten Tegal. Sedangkan tiga besar PD BKK yang mampu memperoleh capaian laba sebelum pajak melebihi target RKAT (unaudited), PD BKK Butuh, PD BKK Pasar Kliwon, dan PD BKK Klaten.
BUMD Provinsi Jateng telah memberikan kontribusi berupa deviden pada 2017 sebesar Rp 371,121 miliar, sedangkan rencana deviden pada 2018 sebesar Rp 446,598 miliar atau naik 20,34% dari tahun sebelumnya.
Beberapa BUMD juga mendapat pebghargaan atas keberhasilan BUMD, di antaranya revitalisasi Taman Maerakaca menjadi Grand Maerakaca, sehingga mendongkrak jumlah pengunjung dan menjadi sumber pendapatan andalan PT PRPP. Jumlah pengunjung 2015 tercatat 73.000 orang, kemudian 2016 meningkat menjadi 131.000 dan 2017 mencapai 421.000 orang.
Kemudian PT Jamkrida Jateng telah memberikan penjaminan produktif bagi UMKM senilai Rp 228,76 miliar untuk 17.562 orang pada 2016, meningkat menjadi Rp 521,66 miliar kepada 42.821 orang pada 2017.
“Bank Jateng juga telah melakukan ekspansi di luar Jawa Tengah dengan membuka cabang di Jakarta dan Yogyakarta,” pungkasnya. (ajie mh)