SEMARANG (jatengtoday.com) — Selama dua hari terakhir, tim Global Qurban ACT Jawa Tengah masih sibuk menuntaskan amanah kurban masyarakat Indonesia. Karena masih masa pandemi Corona, segala aktivitas tetap dilakukan dengan standar protokol kesehatan.
Kepala Cabang ACT Jateng Giyanto mengatakan, tim penyembelihan hewan kurban sengaja menggunakan alat pelindung diri (APD) layaknya petugas medis di rumah sakit. Kemudian, pendistribusian daging kurban juga diupayakan mencegah potensi kerumunan.
“Daging kurban kami bagikan langsung ke rumah-rumah. Kami sasar masyarakat prasejahtera, desa-desa terpelosok yang masih minim atau bahkan tak ada kurban,” ucap Giyanto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (1/8/2020).
Hal tersebut, katanya, selain meminimalisir kerumunan juga memastikan bahwa daging kurban benar-benar tepat sasaran.
Perwakilan relawan Global Qurban ACT Jateng Hamas Rausyanfikr menambahkan, pada hari Jumat pihaknya mendistribusikan daging kurban di pelosok Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga.
Di antaranya di Kampung Mualaf Desa Candigaron, Kecamatan Semanding yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Wonosobo. Lalu di Dusun Kedung Glatik, Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus yang tempatnya cukup terisolasi di antara perbukitan.
“Kami sempat survei di sana, sungguh menyedihkan karena tak ada hewan kurban satupun di dusun tersebut,” kata Hamas.
Lantas, pada hari Sabtu ini, pendistribusian dilakukan di Kota Semarang. Relawan menyebar di Kelurahan Trimulyo, Tembalang, Candisari dan kecamatan lain.
“Di sini masih banyak keluarga prasejahtera dan kebetulan minim orang yang berkurban,” pungkasnya. (*)
editor : tri wuryono