SEMARANG (jatengtoday.com) – Meski Dr Sucipto Hadi Purnomo sudah diaktifkan lagi sebagai dosen Bahasa dan Sastra Jawa di Universitas Negeri Semarang (Unnes), dia mengaku akan tetap menjadi mitra kritis bagi rektor dan pejabat kampus lainnya.
“Iya, tetap berupaya menjadi akademisi yang kritis dengan menjunjung tinggi kebebasan berekspresi, kebebasan akademik, dan integritas akademik,” tegas Sucipto saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (27/7/2020).
Menurut Sucipto, sikap tersebut sudah disampaikan langsung di hadapan Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman usai menerima surat keputusan (SK) pengaktifannya sebagai dosen.
“Itu saya sampaikan dan beliau (Rektor) tidak berkeberatan. Sebab sikap kritis itulah yang menjadi jati diri akademisi,” imbuh Sucipto.
Dia berharap peristiwa yang dialaminya tidak akan terulang sekaligus menjadi pelajaran berharga bagi warga kampus. Terutama dalam hal menyampaikan gagasan, menghadapi suara kritis, dan menangani persoalan kepegawaian dosen.
Seteru Dosen Vs Rektor
Sebelumnya Sucipto sempat berseteru dengan rektornya sendiri hingga kasusnya bergulir di pengadilan. Kasus itu bermula dari unggahan status di akun Facebook milik Sucipto. Dia dinilai telah melakukan pelanggaran etika kepegawaian.
Pada 14 Februari 2020, Sucipto dinonaktifkan dari jabatan dosen, sesuai SK Rektor Nomor B/167/UN37/HK/2020. Tak terima atas hal itu, Sucipto lantas menggugat rektornya di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang pada 11 Mei 2020.
Namun, per 20 Juli 2020 Sucipto diaktifkan lagi sesuai dengan SK Rektor Unnes Nomor B/401/UN37/HK/2020 yang isinya membatalkan SK sebelumnya.
Meskipun begitu, hingga berita ini diturunkan, gugatan Sucipto di PTUN Semarang belum dicabut. Terakhir agendanya adalah sidang tanggapan tergugat atas gugatan penggugat.
Menurut jadwal, 29 Juli 2020 besok sidang akan dilanjutkan dengan agenda penyampaian bukti surat atau tulisan dari para pihak. Apakah besok gugatan itu akan dicabut?
Dukung Reputasi Unnes
Rektor Unnes berharap dengan aktif kembali sebagai dosen, Sucipto dapat maksimal menyalurkan energi kreatifnya untuk mendukung reputasi Unnes di level internasional.
“Jangan sampai energi kita terlalu banyak tersita untuk hal-hal yang tidak produktif,” ujar Fathur melalui Kepala UPT Humas Unnes M Burhanudin.
Rektor mengatakan, di masa seperti ini sudah selaiknya saling menjaga komunikasi yang baik. Pihaknya bakal selalu menjalin silaturahmi dengan semua pihak, termasuk dengan Sucipto untuk kebaikan bersama.
“Kita sesama anak bangsa harus terus tumbuh dan berkembang dengan hal-hal yang positif. Kami ini kan satu keluarga Unnes. Sekarang waktunya bersama untuk memajukan Unnes sehingga ke depan makin unggul,” tandas Fathur. (*)
editor: ricky fitriyanto