in

Sekolah Daring Dinilai Kurang Efektif, Dewan Sarankan ada Kombinasi Luring

SEMARANG (jatengtoday.com) – Sekolah daring selama pandemi Covid-19 yang telah dilakukan beberapa bulan terakhir dinilai kurang efektif. Selain masalah gadget dan jaringan yang tidak bisa dipukul rata, penyerapan pelajaran juga tidak seperti yang diharapkan.

Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi E DPRD Jateng, Muh Zen Adv dalam dialog ‘Pendidikan di Masa Covid-19’ yang digelar di Hotel Noormans Semarang, Jumat (10/7/2020). Dikatakan, dalam tahun ajaran baru nanti, kesalahan kegiatan belajar mengajar (KBM) selama beberapa bulan terakhir ini bisa diperbaiki.

Dia menilai, KBM secara luring atau tatap muka, harus tetap dilakukan. Memang, perlu ada standar protokol kesehatan yang harus diterapkan di sekolah.

“Tapi perlu diketahui, apakah kalau anak tidak datang ke sekolah, mereka tetap di rumah? Tidak kumpul-kumpul main bareng teman-teman mereka?” ucapnya.

Karena itu, dia mengusulkan agar KBM daring dan luring bisa dikombinasikan. Misalnya untuk pembelajaran teori tingkat SMA dan SMK, bisa dilakukan daring. Sedangkan praktik, dengan luring.

“Standar protokol kesehatan juga harus jelas. Sebab, mungkin saat di kelas, mereka bisa menjaga physical distancing. Tapi saat jam istirahat atau pulang sekolah, bisa dipastikan tidak kumpul-kumpul atau tidak,” jelasnya.

Menurutnya, rekomendasi ini digulirkan karena mau tidak mau harus dilakukan dengan skenario apapun untuk memberi pelayanan pendidikan. Termasuk dalam meramu konsep pelajaran yang efektif dan mampu menyerap pembelajaran maksimal.

Pemerintah juga harus membuat konsep yang jelas dengan pola kurikulum yang lebih efektif. Kombinasi KBM daring dan luring ini juga harus mendapat persetujuan dari Tim Gugus Tugas Covid-19  kabupaten/kota.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng Padmaningrum mengakui, mencari formula KBM saat pandemi seperti ini memang sulit. Saat ini pelajaran jarak jauh atau online (daring) memang menjadi salah satu yang bisa dilakukan.

Sedangkan tatap muka, nantinya akan dimulai dengan pengenalan masa orientasi sekolah pada siswa baru. Itu pun dengan protokol kesehatan dengan acuan, sekolah memiliki Gugus Tugas Covid-19.

“Protokol kesehatan harus dijalankan dengan penuh. Siswa diajak untuk selalu melakukannya,” jelasnya.

Seperti diketahui, proses KBM luring, akan dilaksanakan sejumlah kabupaten/kota yang masuk  zona hijau pada 13 Juli nanti. Khususnya bagi siswa baru. (*)

editor: ricky fitriyanto