in

Dewan Pertanyakan Rencana Sekolah Tatap Muka saat Kasus Covid-19 Tinggi

SEMARANG (jatengtoday.com) – Anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto meminta pemprov mencermati rencana pemberlakuan belajar mengajar tatap muka. Sebab, penularan Covid-19 di Jateng masih tinggi. Dikhawatirkan, nantinya sekolah justru menjadi klaster baru seperti klaster perkantoran.

Dia mengatakan, saat jumlah kasus Covid-19 masih sedikit, pemerintah memberlakukan sistem belajar mengajar daring. “Eh, saat ini ketika kasus melonjak justru akan dibuat tatap muka. Saya kira tidak pas,” ucap Wakil Ketua DPD Partai Gerindra ini, Selasa (4/7/2020).

Menurutnya, Covid 19 tak hanya rentan pada orang dengan usia tua atau yang sudah punya penyakit bawaaan. Tapi juga rentan menyerang anak-anak. Justru anak-anak bisa menjadi orang tanpa gejala (OTG) dan menularkan Covid 19 pada orang di lingkungannya.

Yudi menjelaskan, pembelajaran daring memang tak efektif jika dibandingkan pembelajaran tatap muka antara guru dan murid. Tapi, pembelajaran tatap muka dinilai membahayakan kesehatan siswa. Pembelajaran tatap muka bisa saja dilakukan dengan catatan angka kasus Covid 19 menurun atau setidaknya tak mengalami lonjakan.

Solusinya, lanjutnya, adalah memberikan materi pembelajaran daring dengan lebih baik. Sambil menunggu vaksin yang sedang dibuat oleh pemerintah. Harapannya awal 2021 sudah tersedia.

“Konten harus lebih kreatif dan menarik. Guru juga harus diberikan kemampuan itu. Fokusnya lebih dulu pada konten yang lebih baik,” jelasnya

Mengenai keterbatasan gawai dan kuota internet, Yudi telah mengusulkan agar dana BOS digunakan untuk pengadaan keduanya. “Karena gawai dan kuota internet masuk dalam sarana-prasarana belajar siswa,” tandasnya. (*)

editor: ricky fitriyanto