in

Hadapi Revolusi Industri 4.0, Ini yang Dilakukan XL Axiata untuk Pelajar

UNGARAN (jatengtoday.com) – PT XL Axiata membekali softskill pelajar SMA dan SMK untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Pembekalan itu dikemas dalam program XL Axiata Youth Leadership Camp (XYLC) 2019.

Head of Sales XL Axiata Heriantoni menjelaskan, tahun ini, XYLC digelar di sejumlah kota selama Agustus-September. Yakni Jakarta, Ungaran, Medan, Makassar, Surabaya, dan terakhir Yogyakarta. Di Kabupaten Semarang, program ini digelar di Balemong Hotel & Resort, Jumat-Sabtu (23-24/8/2019).

“Ada 100 SMK dari Semarang, Ungaran, Kudus, Pati, Brebes, dan sejumlah daerah di Jateng yang ikut,” ucapnya.

Dikatakan, program ini merupakan salah satu upaya untuk ikut serta memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Pihaknya memutuskan untuk melanjutkan program XYLC dengan kembali menggandeng Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah sebagai institusi yang paling berkompeten di bidang ini.

“Kami juga masih akan menerapkan kurikulum yang dapat membantu para pelajar SMA/SMK menghadapi revolusi industri 4.0, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan soft skill yang belum banyak diajarkan di sekolah formal,” jelasnya.

Dijelaskan, soft skill atau yang dikenal dengan transversal skill merupakan kualitas yang dibutuhkan di semua bidang kerja. Kemampuan ini mencakup kreativitas, imajinasi, intuisi, emosi, dan etik yang sangat bermanfaat dalam membangun interaksi sosial.

“Program ini telah mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia,” ujarnya.

Untuk menghadapi revolusi industri 4.0, ada beberapa kompentensi dasar yang sudah harus dipersiapkan generasi muda. Selain berupa hard skills yang sudah banyak diajarkan di sekolah, mereka juga memerlukan soft skills yang akan membantu proses interaksi sosial di semua keahlian.

Menurutnya, hal ini sesuai dengan rumusan World Economic Forum mengenai kemampuan atau soft skills yang perlu dimiliki oleh semua orang saat ini.
Mulai dari kemampuan menyelesaikan permasalahan, berpikir kritis, kolaborasi dan koordinasi, komunikasi, serta kemampuan kognitif yang baik.

“Kami menyiapkan serangkaian topik pelatihan yang sesuai, yaitu berpikir kristis dan kreatif, public speaking, digital collaboration, media sosial yang menginspirasi, pemecahan masalah, emotional intelligence, dan kepemimpinan,” katanya. (*)

editor : ricky fitriyanto