SEMARANG (jatengtoday.com) – CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi menepis tudingan PT Mahesa Jenar Semarang (MJS) dalam kondisi tidak sehat karena dianggap tidak mampu mengelola Stadion Citarum. Dia memastikan PSIS Semarang baik-baik saja meski harus hengkang dari stadion milik Pemkot tersebut.
Polemik Stadion Citarum terus bergulir di tengah persiapan PSIS Semarang menuju kompetisi BRI Liga 1 2023/2024. Isu-isu negatif kini menyeret PT MJS selaku pengelola PSIS Semarang.
Baca Juga: Pengelolaan Berpindah Tangan, PSIS Tinggalkan Stadion Citarum
Menurut Yoyok Sukawi, pihaknya perlu menyampaikan klarifikasi agar tidak ada lagi isu yang menyudutkan PSIS Semarang maupun Stadion Citarum. Salah satunya soal PT MJS yang dianggap tak punya duit untuk memerpanjang kontrak pengelolaan Stadion Citarum.
“Tidak benar PSIS dianggap tidak mau memperpanjang sewa Citarum. Jauh-jauh hari sebelum kontrak Citarum berakhir kami mencoba menjalin komunikasi tapi tidak mendapat respons bahkan terkesan dipersulit,” kata Yoyok Sukawi di Semarang, Jumat (9/6/2023).
Seperti diketahui, pengelolaan Stadion Citarum yang dimiliki Pemerintah Kota Semarang berpindah tangan ke pihak swasta lainnya semenjak Rabu (24/5/2023). Sebelumnya, stadion berkapasitas 5.000 penonton itu dikelola PSIS Semarang sejak 2020 silam.
“Sebenarnya kami juga sudah siapkan pembayaran. Faktanya PSIS tidak pernah pernah menerima surat perintah pembayaran. Jadi kalau PSIS dianggap nggak punya duit, nggak kuat bayar sewa Citarum itu tidak benar. PSIS baik-baik saja,” tegas Yoyok Sukawi.
Baca Juga: PSIS Semarang Resmikan Training Ground Baru di Mranggen
Pria yang juga anggota Komisi X DPR RI ini memastikan PSIS sudah ikhlas dan siap membuka lembaran baru tanpa Stadion Citarum. Apalagi saat ini PT MJS sudah punya Wisesa Soccer Field di Mranggen Demak yang bisa dipakai latihan skuad Mahesa Jenar.
“PSIS sudah ikhlas dan kalau sekarang nggak pakai Stadion Citarum PSIS baik-baik saja karena kami sudah punya lapangan sendiri yaitu Wisesa Soccer Field yang kelak akan dikembangkan menjadi training ground terintegrasi,” tandasnya.
Yoyok berharap klarifikasi ini bisa menyudahi polemik soal Stadion Citarum. Dia tak ingin masalah ini akan menyudutkan PSIS Semarang.
“Saya tidak mau klarifikasi ini justru menambah perpecahan atau polemik baru yang justru menyudutkan PSIS atau Citarum,” ujarnya. (*)