REMBANG (jatengtoday.com) – Pemprov Jateng menggelontorkan bantuan berupa alat mesin pertanian (alsintan) untuk ratusan kelompok tani di Kabupaten Rembang. Bantuan itu digadang-gadang mampu meningkatkan produksi sekaligus efisiensi pertanian di daerah tersebut.
Bantuan alsintan berupa 190 unit traktor, 77 unit cultivator dan 31 unit pompa air. Alat-alat itu diberikan langsung oleh Ganjar kepada perwakilan kelompok-kelompok tani yang ada di Rembang, Sabtu (30/3/2019).
Ketua Kelompok Tani Guyub Rukun Desa Kuangsan Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang, Ali Santoso mengaku, memiliki alsintan modern sudah lama diharapkan para petani di Kabupaten Rembang.
“Selama ini kalau bertani ya masih dengan cara konvensional, misalnya untuk membajak sawah masih menggunakan sapi, tanam padi ya manual sampai panen. Dengan adanya bantuan alat pertanian ini, kami berharap dapat memperlancar dan mempermudah pekerjaan kami,” tuturnya.
Dikatakan, di Desa Kuangsan setidaknya ada sekitar 120 orang yang menggeluti pertanian. Mereka terbagi dalam beberapa spesialisasi, ada yang khusus menanam padi, palawija, tembakau, cabai, melon dan sebagainya.
Sementara itu, Gubernur Ganjar mendorong petani melakukan mekanisasi pertanian. Kemajuan zaman menuntut para petani untuk mengubah sistem pertanian, dari konvensional menuju modern.
“Sekarang banyak orang mengeluh ke saya, katanya mencari buruh pertanian sulit, ada juga yang mengeluh lahan semakin menyempit serta minimnya generasi penerus yang mau menjadi petani. Untuk menjawab persoalan-persoalan itu, mekanisasi pertanian adalah salah satu solusi yang tepat,” terangnya.
Kemajuan zaman, lanjutnya, memaksa petani untuk mau tidak mau menggunakan peralatan pertanian yang canggih. Selain pekerjaan akan lebih efisien dan lebih mudah, hasil pertanian juga akan meningkat.
“Sejak pengolahan lahan, tanam hingga panen semua menggunakan peralatan canggih, maka semua akan lebih cepat dan efisien. Misalnya macul yang biasanya butuh berhari-hari diganti menggunakan traktor, tanam padi yang biasanya ibu-ibu dengan berjalan mundur, sekarang maju karena menggunakan transplanter, panen menggunakan mesin combine harvester dan lainnya,” terangnya.
Selain mekanisasi pertanian, hal yang harus dilakukan para petani adalah cara bertani yang baik. Penggunaan pupuk organik, pestisida organik dan budidaya produk-produk pertanian yang organik juga harus ditingkatkan.
“Maka pertanian berkelanjutan ini akan menjadi harapan besar bagi anak cucu kita kelak,” tegasnya.
Persoalan lain yang harus dihadapi oleh para petani lanjut Ganjar, adalah problem lahan yang semakin menyempit. Ia berharap, para petani dapat mengkonsolidasikan lahan, dengan cara membentuk kelompok-kelompok pertanian dan bekerja secara bersama-sama.
“Sehingga saya harapkan dalam satu hamparan, milik orang banyak tapi dikelola bersama. Pembentukan kelompok tani adalah solusi terbaik untuk persoalan menyempitnya lahan ini,” ucapnya. (lhr)
Editor: Ismu Puruhito