Ajie MH.
MAGELANG (jatengtoday.com) – Tes PCR di Kota Magelang digelar masif. Selama tiga pekan terakhir, rata-rata ada 152 spesimen yang dites setiap minggu. Angka itu melampaui standar WHO yang menargetkan 122 spesimen tes tiap pekan, dengan perhitungan minimal 3.500 spesimen per 1 juta penduduk.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, Majid Rohmawanto menjelaskan, tes PCR ini tidak hanya menyasar warga yang pernah kontak langsung dengan pasien Covid-19. Masyarakat golongan rentan seperti lanjut usia, ibu hamil, dan komorbid juga menjadi sasaran.
“Dari jumlah itu, yang dominan positif masih lansia. Karena setiap kali kami tes masyarakat usia 45 tahun ke atas jumlahnya sekitar 40 persen dari total kasus positif yang ditemukan,” ujarnya.
Adapun persentase kematian pasien positif Covid-19 di wilayah ini mencapai 8 persen. Menurut Majid, sebagian besar kasus meninggal dunia ini adalah lansia dan punya komorbid atau penyakit penyerta.
“Untuk itu mulai Oktober ini sasaran kita titikberatkan pada lansia dan mereka yang mengidap komorbid seperti hipertensi dan gula. Akan mulai kita data dan langsung gelar test terhadap masyarakat rentan ini,” terangnya.
Lebih lanjut, Majid menuturkan, tes PCR yang digelar secara masif ini tentu akan menambah jumlah kasus Covid-19 di daerahnya. “Tapi kan indikatornya bukan kasus positifnya berapa, melainkan RT-nya ini tinggi atau rendah. Yang bagus itu di bawah lima persen RT-nya, sesuai standar WHO, sedangkan kita masih 1,1 persen,” jelasnya.
Karena itu, dia meminta seluruh warga untuk mematuhi aturan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Seperti menggunakan masker saat keluar rumah, physical distancing, rajin cuci tangan pakai sabun, dan lain sebagainya. (*)
editor: ricky fitriyanto
