SEMARANG (jatengtoday.com) – Dari 690 objek wisata di Jateng, 84 diantaranya ditutup hingga tahun depan. Penutupan objek wisata pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Sinoeng Nugroho Rachmadi menjelaskan, pengelola memang memutuskan untuk tidak membuka objek wisata karena tidak mau ambil risiko penyebaran Covid-19 di tempat usaha mereka.
“Hal itu kebijakan pemda dan kami menyambut baik. Itu merupakan langkah kebijakan lokal artinya bersamaan dengan itu perilaku wisatawan atau masyarakat perlu didorong agar kesadaran mereka berwisata pun harus dibarengi dengan kesadaran protokol kesehatan,” jelasnya, Sabtu (26/12/2020).
Dikatakan, beberapa tempat wisata ada yang tutup saat akhir pekan saja. Kemudian dibuka kembali pada hari Senin-Jumat seperti di Pemalang. Tapi ada yang tutup mulai 24 Desember 2020-3 Januari 2021, yakni di Kabupaten Purworejo.
“Tidak apa-apa, ini merupakan suatu kebijakan yang mungkin tidak populis, tapi kami bisa mengerti. Daerah yang lain secara kontekstual tergantung pada kebijakan pemerintah daerah. Bagi yang tetap buka harus memperketat protokol kesehatan,” paparnya.
Terkait pelaksanaan tes cepat antigen di kawasan objek wisata, dia menyampaikan memang kegiatan ini sangat berpengaruh pada animo wisatawan, tapi kepentingan masyarakat jauh lebih utama dan lebih prioritas untuk mengedepankan protokol kesehatan demi kepentingan bersama.
“Untuk apa ketika kita memanfaatkan libur akhir tahun, Natal dan Tahun Baru kalau kemudian angka pandemi Covid-19 belum bisa kita turunkan,” jelasnya. (akr)
editor : tri wuryono
