SEMARANG (jatengtoday.com) – Gangguan jaringan yang menyebabkan tes CPNS di Kabupaten Semarang tertunda, disinyalir karena instalasi yang kurang efektif. Yakni langsung menggunakan server sentral.
Direktur Indonesia e-Fraud Watch (IEW) sekaligus pakar IT, Solichul Huda menjelaskan, bandwith atau kapasitas transfer data yang digunakan, tidak sesuai dengan jumlah peserta. Artinya, ketika semua peserta menjalani tes atau mengakses data ke server utama secara berbarengan, akan terjadi over kapasitas.
“Dampaknya, akses akan jadi lambat. Yang paling parah, akan langsung terputus,” terangnya, Selasa (30/10/2018).
Dia menilai, kesalahan penyelenggara dalam hal ini adalah tidak melakukan uji coba. Semestinya, jika sudah diprediksikan jumlah peserta tiap daerah, harus dilakukan simulasi. Sayangnya, penyelenggara hanya melakukan hitung-hitungan teknis saja. “Begitu praktik putus, karena kalau jaringan over kan putus,” ujarnya.
Sebaiknya, lanjut Huda, sistem CAT yang digunakan, pemerintah bisa menggunakan model seperti di Ujian Nasional. Yakni menggunakan server lokal. Nantinya, server lokal yang akan meneruskan data ke server sentral. Dengan begitu, jaringan data tidak berjubal.
“Untuk koneksi soal yang di pusat, nanti baru dari servernya lokal,” ujarnya memberikan solusi.
Huda mengaku khawatir dengan keseluruhan CAT tes CPNS. Sebab, jika sejak awal susah kacau, bagaimana dengan validasi hasil ujian. Karena itu, dia meminta panitia untuk menggandeng pihak ketiga untuk melakukan validitas hasil ujian sebelum nilai diumumkan.
“Semestinya ujian berbasis komputer, selesai mengerjakan soal dalam hitungan menit hasil langsung keluar. Contoh ujian sertifikasi. Lima menit langsung keluar nilai,” terangnya. (*)
editor : ricky fitriyanto