SEMARANG (jatengtoday.com) – Kasubag Humas Polrestabes Semarang Kompol Sukiyono menyatakan, kecelakaan berujung maut yang terjadi di Jalan Arteri Soekarno-Hatta, Sabtu (4/1/2020) malam, saat ini sedang dalam penanganan pihak kepolisian.
Akibat tabrakan antar sepeda motor tersebut, satu orang meninggal dunia. Korban adalah seorang seniman bernama Enggar Adibroto (48), warga Griya Dempel Baru Cluster, Kelurahan Muktiharjo Kidul RT 8 RW 16, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.
Sementara yang menabrak, saat ini sudah ditahan. Kabarnya, dia warga Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. “Iya, satu tersangka sudah ditahan,” jelas Sukiyono, Minggu (5/1/2020).
Terkait isu yang beredar bahwa tabrakan terjadi akibat tersangka sedang trek-trekan atau balap liar, Sukiyono angkat bicara. Menurutnya, sejauh informasi yang dihimpun hinggga saat ini, kecelakaan bukan karena balap liar.
“Bukan balap liar. Hanya karena kurang waspada pandangan ke depan, ngeblong lampu merah, terjadilah Laka Lantas,” ungkap Sukiyono ketika dihubungi.
Menurutnya, kasus ini sedang ditangani oleh Unit Laka Satlantas Polrestabes Semarang. Sayangnya, hingga berita ini dibuat, Kanit Laka Satlantas Polrestabes Semarang AKP Sugito belum memberikan keterangan.
Baca: Balap Liar Jalan Arteri Makan Korban, Seorang Pengendara Tewas Tertabrak
Sementara itu, Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yuswanto Ardi, saat dikonfirmasi membenarkan penahanan tersangka tersebut. Namun berdasarkan laporan dari bawahannya, dia belum lama mengetahui bahwa korban telah meninggal dunia.
“Dalam laporan awal, beliau (korban) luka berat. Sekarang tersangka sudah kita lakukan penahanan,” jawabnya.
Memang dalam kecelakaan itu, korban tidak langsung meninggal, melainkan sempat dilarikan ke RS Panti Wilasa Citarum. Korban dinyatakan mengalami pendarahan di otak dan patah tulang rusuk, sehingga harus dirujuk ke rumah sakit lain yang memiliki peralatan dan dokter yang lebih mumpuni.
Baca: Sebelum Meninggal, Seniman Enggar Adibroto Baru Saja Terpilih jadi Ketua RT
Sayangnya nyawa korban tidak bisa diselamatkan. “Kurang lebih tadi pagi jam 10.00, beliau Pak Anggar meninggal dunia di RS Panti Wilasa. Tidak sempat dirujuk ke RS lain karena penuh,” jelas saudara korban, Rifan (33) saat ditemui di rumah duka. (*)
editor : ricky fitriyanto