SEMARANG (jatengtoday.com) – Ketua Central Java Police Watch (CJPW), Aris Sunarto memprediksi, motif di balik teror pembakaran kendaraan yang sedang marak bisa karena unsur politik.
Menurutnya, jika dilihat dari segi politik, menjelang pemilu ini, barangkali pelaku berniat mengacaukan dan membuat resah masyarakat. Sehingga, masyarakat tidak akan percaya pada pemerintah karena ia gagal memberikan rasa aman pada rakyatnya.
“Prediksi saya, mungkin ini untuk mendelegitimasi pemerintah karena pemerintah tidak bisa memberikan rasa aman pada rakyatnya. Dan tentu saja itu berimbas. Polisi menangkap teroris saja bisa tapi kenapa menangkap ini tidak bisa,” ujarnya, Senin (4/2/2019).
Berdasarkan pengalamannya di lembaga studi kebijakan dan pemantauan kenerja Polri Jawa Tengah, Aris baru mengetahui ada teror gaya baru dengan membakar kendaraan yang terparkir di garasi atau pinggir jalan. Sebelumnya tidak ada.
“Ini teror gaya baru yang tujuannya hanya untuk membuat keamanan masyarakat terganggu. Karena tidak ada motif pencurian, perampokan, atau motif yang lain. Motifnya kan hanya menyebarkan ketakutan saja,” tandasnya.
Untuk diketahui, teror pembakaran kendaraan sudah belasan kali terjadi di Jateng. Sasarannya ada mobil dan sepeda motor.
Teror tersebut paling banyak terjadi di Kota Semarang yang merupakan ibukota Jawa Tengah. Setidaknya, teror pembakaran kendaraan sudah terjadi 17 kali di wilayah hukum Polrestabes Semarang. (*)
editor : ricky fitriyanto