SEMARANG (jatengtoday.com) – Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Jateng menilai, kinerja Satgas Kemiskinan yang dibentuk untuk menekan angka kemiskinan di Jateng belum optimal. Kesimpulan itu diambil dari angka penurunan kemiskinan yang rata-rata di bawah 0,8 persen per tahun dan tak mencapai target di RPJMD 2013-2018.
Koordinator Fitra Jateng, Mayadina RM menjelaskan, isu kemiskinan memang masih menjadi prioritas RPJMD Jateng 2018-2023. “Tapi program yang dimasukkan tidak terlihat gamblang seperti apa dan sasarannya siapa saja,” ucapnya, Jumat (8/2/2019)
Karena itu, pihaknya khawatir, program-program yang dilaksanakan nantinya juga tak efektif dalam penurunan kemiskinan. Dia mencontohkan pembentukan Satgas Kemiskinan.
“Kami apresiasi Satgas Kemiskinan, tapi ini tak jelas berada di tingkat mana, pertanggungjawaban pada siapa dan seperti apa bentuk koordinasi dengan Tim Koordinasi Penangulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Jateng,” tuturnya.
Selain itu, dia juga mengkritisi kebijakan pendidikan SMA/SMK yang murah tidak tergambar jelas, tata kelola data kemiskinan yang masih amburadul. Kebutuhan pengentasan pengangguran tidak diurai melalui pendidikan, dan perlu dilakukan peninjauan ulang pada program bantuan renovasi rumah tak layak huni bagi masyarakat miskin.
“Salah satu solusi persoalan pengangguran adalah menyiapkan SDM yang siap kerja sesuai kebutuhan industri. Maka harus dilakukan penyesuaian sistem pendidikan yang diajarkan di sekolah dengan kebutuhan dunia industrinya,” katanya. (*)
editor : ricky fitriyanto