in

Tak Mampu Bersaing, Sri Ratu Semarang Bakal Ditutup Akhir Februari 2019

“Sebenarnya kami sudah merasa kewalahan sejak 4 tahun terakhir. Kami sudah mencoba bertahan, tapi tidak bisa,”

SEMARANG (jatengtoday.com) – Pasaraya Sri Ratu Pemuda, Semarang, yang sudah berdiri sejak Juli 1978, bakal resmi ditutup pada akhir Februari 2019 ini. Hal tersebut dikarenakan tak mampu bersaing dengan pebisnis retail lain.

Operation Manager Sri Ratu Group, Tri Budi Suharyono mengungkapkan, persaingan ketat yang membuat Sri Ratu kewalahan sebenarnya sudah dirasakan sejak 4 tahun terakhir. Dan tahun ini menjadi ujung kejayaannya.

“Sebenarnya kami sudah merasa kewalahan sejak 4 tahun terakhir. Kami sudah mencoba bertahan, tapi hasilnya tetap seperti ini, kami tidak bisa beroperasi secara optimal. Jadi, mau tidak mau ya tutup,” ujarnya, Senin (18/2/2019).

Gerai di Sri Ratu Pemuda sudah banyak yang kosong. (baihaqi annizar/jatengtoday.com).

Menurutnya, jika Sri Ratu tetap dipaksakan untuk beroperasi, harus mengubah total berbagai hal. Dari mulai merombak desain gedung, memperbaiki fasilitas, hingga mengubah sistem manajemen.

“Harus diubah total, baik dari segi bangunan atau manajemen. Dan kami tidak sanggup itu,” tandasnya.

Tri melanjutkan, pihak manajemen Sri Ratu sudah mengantisipasi kemungkinan penutupan ini. Sehingga, katanya, sejak satu tahun terakhir ini pihaknya mulai mengurangi penyewa yang masuk.

Dari total 122 penyewa kios di Sri Ratu, sekarang tinggal tersisa 60 penyewa. “Berangsur mengalami pengurangan. Dan rata-rata sudah habis kontrak pada 22 Februari,” jelasnya.

Pantauan di lokasi, saat ini dari 7 lantai gedung Sri Ratu, hanya tinggal 2 lantai yang dioperasikan. Lainnya sudah dikosongkan dan steril dari pengunjung.

Rencananya, kata Tri, pada Selasa (19/2/2019) besok, hanya lantai dasar yang akan difungsikan. Sementara penyewa lainnya yang masih tersisa, diberi kesempatan untuk menghabiskan stok barang hingga akhir Februari ini. (*)

editor : ricky fitriyanto

Baihaqi Annizar